Bab 8

69.6K 5.6K 30
                                    

Cavero pulang lebih awal dikarenakan Seth memberitahunya berita yang cukup merepotkan. Bukannya Cavero menurut dengan Lunaria atau bagaimana. Namun selama hampir sepuluh tahun pernikahan mereka, wanita itu tidak pernah mau berbicara padanya. Jika pun perempuan itu membuka mulutnya, hanya ada kata makian yang membuat Cavero yakin jika perempuan itu sudah sepenuhnya gila.

Karena Lunaria istri yang ia nikahi hampir sepuluh tahun ini menyuruhnya untuk pulang lebih awal untuk pertama kalinya, ia akan menurut meski tidak tau hal gila apa yang akan disampaikan istrinya itu.

"Chasel suka? kalau Chasel suka mama bisa kasih ini ke Chasel,"

Langkah Cavero terhenti ketika mendengar perkataan itu. Ia bukannya menguping namun hanya ingin memastikan pendengarannya tidak salah.

Sayup-sayup Cavero mampu mendengar suara Lunaria yang begitu tenang dan lembut. Suara itu tidak keras atau kasar seperti biasanya.

Apa benar kata Seth jika kondisi psikis Lunaria sudah kembali?

"Chasel suka?"

"Mama makan juga. Jangan taruh semuanya di piring Chasel,"

"Haruskah? Mama hanya ingin melihat Chasel makan dengan banyak hari ini."

Cavero melanjutkan langkah kakinya. Ia menuju ke meja makan dan menemukan Chaselion tengah menyuapkan potongan daging steak ke mulut ibunya.

"Apa karena Chasel yang menyuapkannya, rasanya lebih enak." puji Lunaria dengan tersenyum.

Cavero sempat termenung. Senyum itu .... Sudah lama sekali Cavero tidak melihatnya. Mungkin itu senyum tulus Lunaria yang pertama kali ia lihat dirumah ini.

"Kamu sudah sampai?"

Cavero dibuat terkejut kembali dengan sambutan hangat Lunaria.

Chaselion mendongak dan mendapati Cavero yang berdiri tak jauh dari mereka. Ia menatap laki-laki itu hingga duduk di ujung meja dekat ibunya.

Chaselion tak mengerti dengan apa yang terjadi malam ini karena sebelumnya ibunya tidak pernah mau jika melihat wajah ayahnya karena itu, ibunya pun turut membencinya. Ibunya bahkan selalu berteriak jika melihat ayahnya. Suara teriakan itu selalu menggema hingga Chaselion sendiri hafal. Jika ibunya tidak berteriak karenanya, sudah pasti teriakan itu untuk ayahnya.

Namun ini, kenapa ibunya tiba-tiba berbicara dengan ayahnya dengan ramah pula. Apa ibunya berniat memperbaiki hubungannya dengan ayahnya? Entahlah, tapi yang jelas, Chaselion tidak menyukainya. Ia memang membenci ibunya namun ia lebih membenci ayahnya yang mengakibatkan semuanya dan hanya diam saja tanpa mencoba memperbaiki segala sesuatunya.

"Chasel, kenapa diam saja? Ayo dimakan kembali."

Chasel segera tersadar kemudian menganguk. Ia memakan steaknya kembali dan menyuapkannya ke mulut ibunya.

Lunaria menerimanya tenang.

"Chasel juga makan, setelah itu habiskan dessertnya."

Chaselion menganguk.

Cavero hanya diam saja dan memperhatikan kedua orang didepannya. Ia sudah mirip salah satu pajangan yang diabaikan.

Selesai Chaselion makan, Lunaria lagi-lagi memberikan bagian dessertnya. Chaselion berterimakasih dan memberikan suapan pertama untuk Lunaria kembali.

Adegan itu cukup lama terjadi sampai akhirnya, Lunaria menyuruh salah satu pelayannya membawa putranya pergi ke kamarnya.

Chaselion memperhatikan kedua orang tuanya sebelum benar-benar pergi.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang