Di sinilah aku berdiri, di depan gedung mewah menjulang tinggi dengan pohon dan bangunan yang serupa di sekitarnya. Aku menatapnya dan mengatakan pada diriku.
"Kali ini aku berharap, semoga semua berjalan dengan lancar" Batin Salma
Banyak orang mengira anak rantau itu asyik, dimana jauh dari rumah dan benar-benar bisa merasakan bagaimana rasa rindu yang sebenarnya pada rumah, tempat indah dengan anggota keluarga yang dicintainya.
Kalian kira Salma memiliki teman?
Tentu belum, karena Salma mendapatkan beasiswa dari sekolahnya dan dipilih tanpa ada teman atau sahabatnya, Salma ingat saat drama itu terjadi.
#Flashback on#
TIIINGG!!!
Handphone Salma berdering ketika ia sedang asyik menonton film dilayar kaca. Sontak raut wajahnya terkejut.
Send : SMA BHIMA SAKTI
To : Zaheera Salma*SELAMAT ANDA TERPILIH MENJADI SATU-SATUNYA SISWI YANG MENDAPATKAN BEASISWA dan BERHAK MELANJUTKAN STUDI di JENJANG SELANJUTNYA*
Ini yang Salma inginkan, tapi ini juga yang ia takutkan. Salma terpilih menjadi satu-satunya yang mendapat beasiswa dari sekolahnya. Yap, satu-satunya!
"Eh Sal, kau tau tidak? Sekolah akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswinya yang berprestasi" Ucap Vina teman sebangkuku
"Tau lah Vin, dimana-mana siswa-siswi yang pintar pasti akan mendapatkan itu" Jawabnya
"Iihh Sal, maksudku prestasi dalam bakat seni, talentanya. Dan sekolah memberikan itu hanya untuk satu orang saja, kira-kira siapa ya?"
Tatapanku kosong menatap meja ruang tengah mengingat percakapan itu, mengapa aku?
Salma memang selalu menjadi rekomendasi sekolah ketika ada perlombaan dalam bakat bernyanyi dan ia selalu mendapatkan juara. Bukan hanya sekali tetapi sering ia capai.
Salma menginginkan beasiswa itu, karena dengan prestasi itu Salma bisa meringankan beban orang tuanya ketika ia lanjut kejenjang berikutnya. Namun saat Salma tau bahwa beasiswa itu di tempatkan jauh dari tempat kelahirannya, ia berfikir ulang."Assalamualaikum... " Ucapan mama menyadarkanya
"Waalaikumsalam... " Jawabnya
"Dek, kamu baik-baik aja kan? "
Salma tertunduk dan menggelengkan kepala. Suasana ruang tengah hening, Salma mengangkat kepala mencoba memberanikan diri menatap Papa, Mama dan kakak satu-satunya.
"Ternyata adek dapat beasiswa itu" Ucapnya
Semua serentak mengatakan "Alhamdulillah"
Apa ini? Apa semua setuju tanpa memikirkan bagaimana nasibnya di sana, bahkan ketika ia dikirim mewakili sekolahnya diluar kota saja, Salma tak bisa tidur dan tak bisa jauh dari keluarga.
Sekarang posisinya ia akan dikirim ke tempat yang bahkan Salma tak sedikitpun membayangkan hidupnya tanpa keluarga.
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...