Waktu berjalan hingga tak terasa 1 minggu berlalu
Sore ini Salma tengah menyiapkan makanan dirumah karena adanya jadwal Roni yang off air
Sebisa mungkin Salma menyuruh Roni untuk makan sebelum berangkat
"YAAAANK?" Teriak Roni dari lantai atas
"APA?" Salma ikut membalas dengan teriakan
"JAKET AKU YANG WARNA HIJAU DIMANA?"
"Bau-bau Fakta Psikologi mulai muncul"
"SAYAAANG?" Teriak Roni kembali karena tak ada jawaban
"ADA DILEMARI!"
"NGGAK ADA!"
Salma mendengus kesal, Ketika Salma dikejar waktu untuk selesai menyiapkan makanan, ada Roni yang membuat Salma ikut ribet
"Tolong bi Irma lanjutin yah"
"Baik non"
Roni melihat Salma yang menaiki tangga karena posisinya yang berada diarea pinggiran pagar
"Awas aja kalau sampe aku yang nemuin" ucap Salma dengan menunjuk
Dengan sigap Roni memeluk Salma dari belakang untuk mereda kemarahannya
"Tadi udah aku cari kok" ucap Roni ikut berjalan di belakang dengan memeluk Salma
"Ya kamu yang bener nyarinya, kamu mah! ngeribetin mulu! padahal aku sibuk masak buat nyiapin kamu, sekarang aku harus naik ke atas lagi buat nyari jaket kamu" ngomel Salma sepanjang perjalanan menuju lemari
"... ini apa kalau bukan jaket?"
"Perasaan tadi nggak ada?" Garuk kepala Roni yang tak gatal
" nyari itu paket penglihatan bukan perasaan!" ucap Salma menahan kesal
"Hahaha" ketawa Roni
Roni membalikkan badan Salma agar menatapnya
"Yank kamu ikut juga ya? Aku berani ngajak karena masih di lingkup sini"
" Kenapa dadakan si Ron? Aku kan belum siap-siap"
"Sekarang siap-siap masih keburu kok" ucap Roni memberi alasan agar Salma ikut dengannya
"Emang kenapa sih harus ikut?"
"Aaaahhh, Ayolah sayang, kan waktu itu aku nemenin kamu, sekarang kamu yang nemenin aku"
"Mana ada, kamu aja nunggu aku dihotel, Sebentar?" Sadar Salma menatap wajah Roni yang mendesaknya agar ikut
"... kamu takut aku chatan sama Ian?"
Roni mengedipkan matanya berulang kali dengan cepat tanpa menatap Salma dan melirik ke arah sekitarnya
"... Astaga? kamu masih cemburu sama ponakan kamu sendiri? gimana nanti sama anak kamu?"
Roni melirik kanan kiri tanpa tujuan karena dirinya juga bingung?
"... Bingung kan?"
"... Terserah deh! Ya udah aku ikut, tunggu di bawah sambil makan!"
"Nggak mau! Aku tunggu kamu siap-siap, nanti makannya barengan sama kamu"
"Biar waktunya nggak mepet Ron?"
"Masih keburu sayang"
Salma pun mencari pakaian yang dipikirnya sesuai, masih dalam pantauan Roni, Salma mengganti pakaiannya
Punggung putih yang tertampak membuat Roni sulit menelan ludah, padahal Roni sudah berulang kali bercinta hingga kini membuahkan hasil, tapi melihat hal itu membuat nafsunya kembali hadir, karena badan Salma selalu berhasil menggoda
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...