Sore ini, setelah melewati kisah Dino dan Kupu-kupu, Salma kembali dengan ponselnya, makanan yang dibawa mom dan Anggisnya telah habis tak tersisa.
Mamanya kembali ke rumah dengan mengajak keluarga Roni, yang tersisa di rumah sakit hanya Salma, Mom, Anggis dan Rayyan
Sofa panjangnya berfungsi untuk memuat ketiga perempuan kebanggan Roni. Pundak Salma yang berada ditengah sudah menjadi sandaran mom dan Anggis, tetapi ketiganya sibuk dengan ponselnya
Roni menatap mereka bahagia "nggak ada yang mau nyuapin makan apa yah?" Tanya Roni ingin memakan makanan yang di mau
Dengan gerakan mata yang sama, ketiganya menatap dan menggeleng, lalu kembali dengan kesibukannya
"Ya udah nggak makan" Ucap Roni
"Terserah" Jawab Anggis beralih menyender kepinggiran sofa
"Tangannya nggak sakit Ron, makan sendiri" Ucap mom ikut berpindah senderan
Kini tinggal Salma yang tak menjawab, Roni masih menunggu dengan menatap
"Ca! Tangan kanan aku ketindihan Ian" Ucap Roni memohon karena Rayyan berada dibrankar, tertidur dengan bantalan tangan Roni
Salma hendak berkomentar namun kalah cepat dengan hadirnya suster yang masuk kedalam.
"Permisi" Suster yang membawa makanan masuk kedalam ruangan, dimeja Roni penuh dengan makanan
"Permisi nona, bisa tolong makanannya disuapkan sekarang, satu karena memang sudah waktunya makan dan kedua sebelum pukul 16.00 saya akan mengambil kembali alat makannya dengan keadaan kosong"
"Kenapa saya sus?" Ucap Salma tak terima dengan perintahnya
"Karena hanya nona yang terbangun, sisanya tidur" Salma menengok ke arah mom dan Anggis yang sedang tertidur dengan ponsel yang menyala.
"Ouuuhhh, iyah memang mereka susah tidur tadi, mungkin kecapean sekarang jadi ketiduran" Salma mengucap dengan senyuman manis
".... makasih suster" Masih dengan senyuman manis Salma
Suster pun berjalan menjauh, sebelum pintu dibuka oleh susternya, Salma kembali memanggil
"Suster!"
"Iya nona?"
"Nanti waktu suster mengambil sisa makanan ini, minta tolong dibawakan obat bius yah!"
Suster didepannya mengernyitkan dahi, sebenarnya ini bukan bagian dari tugasnya
"Buat apa nona?" Tanyanya penasaran"Biar mereka sekalian bangun besok" Tunjuk Salma pada Mom dan Anggis
"JANGAAAN! Hahaha" Teriak mereka berselisih dan terbangun dari pura-puranya, bukannya marah atau jengkel keduanya malah tertawa
"Hahaha" Roni reflek menertawakan senang reaksi keduanya
Roni memegang perut yang bekas operasi, masih terasa nyeri diperutnya untuk dibawanya tertawa
"Eeh kenapa?" Salma melihat reaksi Roni dan sedikit berlari mendekati, mom dan Anggis ikut terkejut
Salma hendak menyentuh tangan Roni yang memegang perut letak jahitan untuk membantu, namun masih dalam ragu, alhasil jari Salma hanya bergerak diudara
"Gapapa kok Ca, ini efek ketawa aja sih" Ucap Roni dengan raut wajah meringis menahan nyeri
Tangan Salma melesat memukul lengan Roni "lagian ngapain ketawa" Ucapnya kesal
Roni menatap tempat pukulan Salma dan tersenyum
"Tingkah kamu lucu, harusnya sih lebih sayang, bukan ketawa" Ucap Roni melirik Salma menunggu reaksi gombalan spontannya
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...