Hari ke 5 setelah keluarnya Salma dari rumah sakit, kini Salma benar-benar akan berkutat dengan pekerjaannya, bukan lagi sandiwara
"Ron! Kamu bener nggak mau ikut? Kan kamu nggak ada job?" Ucap Salma yang sedang duduk dan tangannya mengguling-gulingkan badan Roni, menyadarkan
Roni yang masih dalam setengah sadarnya hanya merespon lemah "hemm, kata siapa?"
"Kata aku barusan hehehe"
"Heem dasar!" Capit tangan Roni pada kepala Salma agar masuk dalam ketekannya
"Heeehh! Bau! Belum mandi" Rengek Salma
"Ih! Wangi tau, katanya kamu sayang aku?" Ucap Roni berlagak ngambek
"NGGAK ADA HUBUNGANNYA!" Teriak Salma meronta-ronta dengan tangan yang memukul lengan Roni
Cupp! Cium Roni pada kening Salma
"Hemm wanginyaaa"
"Udah mau berangkat?"
"Jangan dulu lah! Aku kangen"Kini Salma ikut membaringkan badannya setara dengan badan Roni, wajah keduanya bertatapan dengan jarak dekat
"4 jam lagi aku udah harus siap"
"Maaf yah nggak bisa antar kamu?" Tatap Roni dan tangannya beralih pada perut yang semakin terlihat bentuk bulatannya
"Gapapa" Jawabnya dengan sedikit cemberut
Cupp! Kini ciuman itu lepas dibagian bibir
"Gapapa tapi cemberut, gimana sih Cantik?"
"Tau ah! Aku mau berangkat sekarang" Ucap Salma dan terbangun dari baringnya
"Kan masih ada waktu 4 jam lagi?"
"Waktu terus berputar, sekarang udah tinggal setengah jam lagi" Tinggal Salma meninggalkan ruangan tanpa menutup pintu
"Hahaha tapi konsepnya nggak gitu juga! SAYAAANG!" Teriak Roni
🐟🐟🐟
"Halo ma?"
"Gimana? Katanya kamu barusan keluar dari rumah sakit?
"Udah hampir seminggu yang lalu sih"
"Kenapa nggak ngabarin mama papa?"
"Aku baik-baik aja ma, cuma lemes aja waktu itu, tau dari om ya?"
"Iyah, kamu sekarang susah banget ngabarinnya, masa suruh mama papa yang nanyain?"
"Hehehe aku baik-baik aja kok ma, yang penting mama papa sehat-sehat"
Roni mendengar Salma berbicara dengan seseorang setelah dirinya segar karena mandi
Roni mendekat ke arah Salma yang duduk diruang tengah, tangannya merangkul pinggang Salma dan matanya menatap wajah yang mulutnya sedang berbicara
"Kak Gia kapan lahirannya?"
"Bulan depan kayaknya, udah ada tanda-tanda juga sih? Kalau lagi sibuk nggak usah maksain kesini, longgarnya waktu kalian aja? Takutnya kecapean juga"
Roni bisa mendengar suara Manda yang sedang berkata-kata pada anak perempuannya
Salma melirik Roni yang masih menatapnya
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...