Pagi ini kamar Salma dihebohkan sama Novia dan Syarla yang menjenguknya
"Salmaaa" Ucap Novia berlari kecil menghampiri
"Ya ampun Sal, kok bisa kayak gini sih?" Syarla menambahkan
"Ya kalian, kenapa bisa tau gua di sini?" Salma menengok ke arah Roni
"Bukan gua Ca!" Sambil angkat dua tangan tanda tak bersalah
"Ca?" Ucap mereka hampir bersamaan
"Caca!" Ucap Roni dengan senyum senangnya
"Halah, bucin lu Ron? Kemarin hidup lu lempeng-lempeng aja nggak ada penerangan" Ucap Novia membuat Roni cemberut
Melihat perdebatan mereka, Salma hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum
"Kalian nggak ada bawa sarapan atau makanan kek, apa kek?"
"Ih selalu ya kau Sal, mengejek. Tuh aku bawakan kau makanan"
"Nahh gitu lah! Kau beli berapa? sudah sarapan juga nggak?"
"kata Poul cuma kau sama Roni jadi ku bawakan 2, kalau kita nanti ajalah!"
"Oke kalau gitu kalian juga makan!"
"Lah! Kan cuma 2"
"Ron, lu makan sama gua aja, biar bungkusan satunya mereka makan" Roni yang diberikan kesempatan itu, menahan senyum dan matanya berbinar
"Iiih itu modus kau Sal!"
"Lagian belum tentu habis juga kan? Gua pingin makan bareng-bareng gitu loh! Iya walaupun harus gua sakit dulu"
"Gak gitu yah!" Ucap Syarla
Mereka pun memakan makanan yang Syarla dan Novia bawa karena permintaan Salma, satu bungkus berdua. Syarla Novia makan di sofa, sedangkan Roni dan Salma di atas kasur.
"Mau gua suapin nggak Ca?"
"Heh! Lu jangan ngelunjak ya, gua belum maafin sepenuhnya!"
"Aelah, ya deh maaf"
"Emang kalian berantem?" Pertanyaan Syarla membuat Roni dan Salma yang hendak memasukkan makanannya ke dalam mulutnya, seketika berhenti.
"Guanya salah faham" Jawab Roni yang merasa ini kesalahan darinya dan Salma melanjutkan makannya
"Pagiii"
Sapaan Nabila saat membuka pintu membuat suasana yang semula hening sedikit tertutupi.
"Pagi Nab"
".... Udah sarapan kamu?"
"Udah kak, barusan sama kak Poul, eh ada temannya kak Salma"
"Hai, kamu cantik banget, siapanya Salma"
"Makasih ,aku adik sepupunya kak"
"Nama kamu?"
"Nabila kak"
"Widiiih, Novia sama Syarla udah ada di sini aja. Eh kok makanannya sebungkus berdua sih!"
"Ya itu, Salma nyuruh kita makan juga biar bareng-bareng"
"Ah itu modusnya Salma aja biar sebungkus sama Roni"
"Jangan dibuka lah Poul, malu nanti do'i"
"Gua tonjok lu"
Mereka pun menertawakan perdebatan kecil itu.
Setelah mereka menghabiskan makanannya, mereka kembali duduk santai, mereka duduk di sofa sedangkan Roni duduk di kursi dekat kasur Salma setelah mengambilkan air putih.
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...