Salma celingak celinguk mencari keberadaan Roni yang tak ada disebelahnya, Salma bangkit dari tidurnya dan berjalan ke ruang tengah
Sepertinya perutnya mulai membaik, rasa gemuruh didalam perut sudah tak dirasakan
Memasuki area ruang tengah, Salma masih tak nampak bayangan jasad Roni
"Kemana sih tu orang?" Salma membalikkan badannya
Ceklek! Pintu unit terbuka
"Eh! Cintaku dah bangun" Sapa Roni menutup kembali pintunya
Roni berjalan mendekati Salma yang tak berkomentar, namun tatapan matanya melihat bungkusan yang dibawa Roni
"Udah terasa lebih baik?" Tanya Roni, Salma hanya mengangguk sebagai jawaban
"Barusan aku minta tolong pak Tono buat belanja perlengkapan sarapan pagi ini" Ucap Roni merapikan rambut Salma yang sudah tertata
"Aku mau masak buat kamu" Ucap Roni tersenyum
Namun Salma mengernyitkan dahi "bisa?" Hanya sekata
"Kamu bimbing aku" Jawab Roni menarik tangan Salma kearah dapur agar membantu
"Menu sarapan pagi ini aku minta sayur sop, aku juga minta belikan udang buat lauknya, pagi ini kita harus sarapan sehat dengan memakan sayuran dan lauk berprotein, kamu mau apa lagi?" Tanya Roni menengok Salma setelah menjelaskan
Mendengar penuturan Roni, Salma hanya tersenyum membalas dengan gelengan kecil seakan menertawakan Roni yang mengoceh layaknya perempuan
"Kok senyum sih?" Roni merasa malu dengan balasan sikap Salma
"... Aneh ya?" Tanya Roni, Salma hanya menggelengkan kepala
Roni sebal dengan Salma yang masih tak membuka mulut untuk menjawab dengan suara
Roni menarik Salma mendekat dan mencium bibir Salma
"Harus dicium dulu ya, biar bicara"
"Ck" Keluh Salma memukul lengan Roni
"Hehehe please lah Ca, jangan gemesin"
"... Ayo ini mulai dari apa?" Tanya Roni yang siap dengan pisau ditangannya
"Hem" Salma menghela nafas
"Kamu ambil sayurnya dulu, cuci, baru potong"Roni patuh dengan perintah Salma
"Eeh wortelnya kupas dulu" Sela Salma ketika Roni hendak memotong"Udah bersih" Pinta Roni setelah mengupas
"Potong-potong"
"Gimana motongnya? Gini?" Salma menggeleng
"Begini?"
"Bukan!"
"Gimana? Oooh arah kesini?"
"Iih bukan juga"
"Nggak tau ah, bingung. Kamu aja deh" Roni kesal dan menaruh pisaunya kembali diatas meja
"Lah? Kan kamu yang minta, kalau gini ya jadi aku yang masak"
"Ya kamu contohin motongnya, aku yang ngelihat"
Salma pun mengambil alih memotong sayur
"Kalau sayur ini motongnya begini, kalau yang ini, arahnya kesamping biar kelihatan cantik, kal-"
"Iya, kamu cantik" Ucap Roni menatap Salma
"Iiih kamu dengerin nggak sih penjelasan aku! Katanya mau dicontohin!"
"Hahaha, iya cantik! Aku dengerin kok, coba kamu lanjutin motongnya, aku amati" Roni berpindah kebelakang Salma, memeluknya dan mencium leher Salma yang terekspos
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...