Kelas pagi ini usai. Salma, Novia dan Syarla berjalan menyusuri lorong hendak pulang. Salma menawarkan dirinya mengantar mereka berdua karena jalur yang searah.
Saat Salma hendak membuka pintu mobil, Poul mencegahnya.
"Sal, hari ini aku ada perlu mau pulang ke rumah, aku nitip Roni yah, mobil Roni aku bawa"
"Eh Poul, Tapi... "
"Oke Sal, makasih" Poul pun berlari menjauh
Kini Salma melihat ke arah Roni yang sedang menyender santai di depan mobil, tangannya mengadah dan matanya menatap ke arah lain.
"Kalo misal diizinin bawa mobilnya sih, gua seneng-seneng aja"
Salma berlalu didepannya dan menyerahkan kunci mobil.
"Kalo bukan karena lo manusia sih, gua ogah membantu"
Roni tersenyum memenangkan, rencananya selalu berhasil. Roni masuk ke kursi kemudi tapi tak terlihat Salma disampingnya.
"Heh Sal, ngapain lu duduk dibelakang?" Ucap Roni menoleh kebelakang dan sedikit kesal.
"Ya kenapa?" Jawabnya tak bersalah
"Gua bukan supir yah, cepet pindah kedepan!"
"Syar, sana pindah depan. Aku mau tanya-tanya ke Novia soalnya" Ucapnya berbohong
"Oke" Jawabnya singkat.
Syarla keluar mobil, Salma tersenyum dan Roni bertindak...
Klek...
Tok tok tok!!! Kaca mobil diketuk
"Eh, pintunya terkunci yah?" Terdengar samar teriakan Syarla
"Apa-apaan sih Ron? Buka nggak?" Ucap Salma
"Nggak!!!"
"... Kecuali lo bilang ke Syarla, kalo lo yang duduk didepan"Novia yang melihat drama itu sedikit pusing, padahal sebenarnya ia hanya ingin pulang ke kosnya, tapi drama ini membuatnya telat hampir 15 menit, Aaaakh.
"Buka Ron!!!"
Roni pura-pura tak mendengar apa yang dikatakan Salma, ia mencoba sibuk dengan HPnya
Tok tok tok....
"Iya oke, gua pindah depan... Sekarang buka pintunya Ron!"
"Kau bilang dulu lah ke Syarla"
"Iya buka dulu, baru bisa disampaikan Roniii" Ucapnya kesal penuh penekanan
"Kan bisa lewat Jendela, Zaheera Salma" Jawabnya tak ingin kalah
"Oh iya yah" Batin Salma merasa bodoh
Kaca jendela sedikit diturunkan hingga Syarla bisa mendengar ucapan Salma. Pintu mobil pun dibuka dan Salma pindah duduk di depan, di samping Roni.
Drama selesai, perjalanan ke kosan mereka berdua sudah sampai. Novia dan Syarla pamit turun dan menyisakan mereka berdua dalam satu mobil. Tak ada yang berniat membuka percakapan hingga panggilan masuk di HP Salma berbunyi.
Salma menepuk dahinya, karena ia lupa memutus sambungan bluetooth HP dengan mobilnya.
"Angkat aja siapa tau penting, gua orangnya pelupa kok" Ucap Roni asal agar ia tau siapa penelpon di seberang sana
"Assalamualaikum... Dek Ca?" Salma sedikit melirik Roni takut mengejeknya. Tapi ekspresi Roni seakan tak mau tau dengan pembahasan itu.
"Waalaikumsalam... Tumben?"
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...