Kelas pagi ini sudah terlihat ramai mahasiswa yang saling bercerita dengan teman dekatnya, dua lelaki kebanggaan orang tuanya sudah duduk santai menunggu dosen pengajarnya.
"Salma itu emang selalu bisa mencairkan suasana yah?" Ucap Roni tiba-tiba di sela-sela keramaian
"Ngapa tiba-tiba bahas Salma?" Poul bertanya
"Gapapa, baru menyadari aja"
"Ron, interior buat proyek lu kapan di isi? Lu kemarin-kemarin ngebet banget bangunnya, udah jadi, lu masih ngebiarin kosong!"
"Nyesuaikan hati gua"
Dosen pengganti memasuki ruang kelas yang semula ramai menjadi hening
"Njing! Kenapa ni orang yang jadi pengganti"
"Lu kenal Ron?"
"Dia, laki-laki yang gue ceritain waktu itu"
"Buset, Salma emang suka yang tua-tua yah?"
Roni mendengus kesal
Dengan senyuman yang manis Reno menyapa mahasiswinya. Banyak perempuan yang saling berbisik, baik positif dan negatif.
Reno memperkenalkan dirinya dan memberitahukan prosedur penilaian ujian praktek, dilanjut dengan perkenalan satu persatu mahasiswinya
Cukup lama Roni menyadari tidak adanya Salma di kelas, ia merasa heran.
"Poul? Salma mana?"
"Ya mana gua tau! Coba lu tanya Novia atau Syarla"
Roni berencana menanyakannya lewat chat, Tapi sebelum Roni menanyakan, terlihat gadis perempuan yang berkeringat dan sedang mengatur nafasnya untuk mengejar waktu sampai dipintu kelas.
"Permisi kak, eh- pak?"
"Iya Salma, silahkan duduk"
Dari banyaknya siswa yang bertanya-tanya, satu yang berani menanyakan
"Kok bapak tau Salma?"
Siswi yang lain menyahuti "iya jelas tau lah, kemarin kan Salma satu pesawat sama pak dosen, Nyender kepundak lagi!
" Wiihhh boleh lah spill"
"Nanti-nanti, kebetulan aja gua satu pesawat"
Salma duduk disebelah Novia yang jaraknya jauh dari Roni namun masih dalam pandangan.
"Salma, untuk prosedur penilaian, nanti kamu tanyakan ke teman-temanmu"
"Ngapain tanya, lewat deeptalk juga bisa kali pak!"
Reno tersenyum senang melihat mahasiswi yang menggodanya.
"Ron, gua akui lu ganteng! Tapi sayang"
"Apaansi Poul"
"Lu! Ganteng! Tapi sayangnya, Salma milih yang lain"
"Bangke lu"
"Hahaha" Poul yang tawanya menggema seketika tersadar
"Ada apa Poul?"
"Oh gapapa pak, ini tadi ada nyamuk kepleset, habis liburan keknya mejanya licin hehehe"
Salma menahan tawanya, Salma tau Poul sedang memanas-manasi Roni, tapi alasan Poul yang tidak masuk akal membuat Salma menahan tawanya.
"Iya sudah, saya lanjutkan menjelaskan, ada waktu 3 minggu untuk mempersiapkan diri. Satu minggu ini, full ujian praktek, 1 minggu selanjutnya saya beri kalian kebebasan beristirahat dan minggu selanjutnya kita bertemu di (UKB)
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...