Salma sudah sibuk dengan pantrynya pagi ini, persiapan sarapan yang sudah dibelinya sedang ditata di atas piringan
"Iya kak Del, makasih informasinya, aku nggak tau makanan kesukaan Ian soalnya"
"...... "
"Oke, sampai bertemu nanti"
Salma mematikan telfonnya dan kembali menata makanan
Tangan kekar melingkar diperut Salma "Good Morning yank"
"Eh! Udah bangun? Ian bangun juga nggak?"
Pertanyaan Salma membuat Roni merajuk, bibirnya dibentuk mengerucut
"Yang dicari kok Ian sih!" Dagu Roni disandarkan dipundak Salma
"Aku kan memastikan aja" Ucap Salma yang masih sibuk menata makanan
Roni membalikkan badan Salma untuk menghadapnya
Tangan Roni mengusap perut Salma dan menyetarakan tingginya
"Aadeeeek? Pagi ini mau dijenguk nggak? Ada yang kangen nih!" Ucap Roni diakhir kata menatap Salma
"Apaan sih!" Jawab Salma mengobrak-abrik rambut Roni
Roni kembali menyetarakan tinggi Salma, yang pada dasarnya tinggi Salma lebih rendah dari pada Roni
Tidak ada kata, cuma tangan Roni sudah jahil membuka kancing baju Salma satu persatu, berhenti hanya 3 kancing, Roni mengusap pundak Salma hingga turun ke bawah leher
"Kamu belum pernah nyobain sensasi diruang terbuka kan sayang?" Tanya Roni membelai
"Ya aku nggak mau lah!" Jawab Salma menolak
"Kok nggak mau sih" Bingung Roni hingga nafsunya menurun
"Kata kamu tempat terbuka, emang kamu nggak malu?" Tanya Salma tak mengerti arti katanya
Dengan wajah lesu, Roni menjawab "tempat terbuka tuh maksudnya, didapur, diruang tengah, atau disini! Bukan berarti diluar juga donk sayang, punya kamu cuma buat aku!"
"Terus punya kamu buat banyak orang gitu?" Tanya Salma semakin membuat nafsu Roni hilang
"Lah kok jadi begini?" Roni semakin dibuat lesu, nafsunya semakin menurun bahkan menghilang
Sebenarnya yang salah siapa sih?
".... Ya udah, kamu lanjut siapain sarapan deh! Aku mau mandi" Ucap Roni berjalan menjauh
Dengan gerak cepat, Salma menarik Roni mengikuti
Berjalan ke arah pintu utama, mengunci
Berjalan ke arah sofa, dan Salma membanting tubuh Roni ke atas sofa"Gitu aja ngambek, dasar bayi" Ucap Salma duduk dipangkuan Roni
"Nggak mau ah! Udah hilang"
Salma menarik tangan Roni untuk dikalungkan dilehernya
"Tapi aku kok ngerasa ada yang tegang sih" Ucap Salma menggesek-gesek
"Nggak mau yank" Rengek Roni namun tangannya masih melingkar dileher Salma
Salma membantu membuka kancing baju Roni hingga terlepas dan membuangnya kesembarang arah
"Ian masih tidur, mau main lama pun aku siap, tapi pagi ini adek nggak bisa dijenguk, adek cuma mau gelato dari kamu" Salma menyolek dagu Roni
"Kenapa kok nggak boleh?" Tanya Roni, tangan Roni kini berpindah ke punggung Salma karena Salma masuk dalam pelukan Roni
"Tadi pagi perut aku sakit, aku takut terjadi apa-apa kalau kamu jenguk, kecuali udah ada dokter buat konsultasi" Jawab Salma melemah
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...