Roni masih bergelut dengan selimutnya, kini dirinya meregangkan otot dengan sedikit mulet
Tangan Roni meraba kasur yang sudah tak ada wujud badan manusia, hanya benda empuk panjang dan nyaman dipeluk
Roni melebarkan matanya dan melihat sebelah kasur yang sudah tak ada Salma
"Cepet amat ilangnya" Ucap Roni langsung membangunkan badannya
Roni menyangka Salma berada didapur, maka dari itu Roni keluar kamar dan mendapati Satya yang juga bersamaan membuka pintu kamar
"Baru bangun bang?" Tanya Roni yang menggaruk tengkuk leher
"Heem, Adel mana?" Tanya Satya
"Lu nggak liat gua juga baru bangun"
"Ck, sama aja lu"
Keduanya berjalan ke area dapur dan mendapati pasangan mereka juga tak ada disana, keduanya duduk dimeja makan dengan olah pikiran mereka yang berbeda
"Kak Adel nggak izin ke lu bang?" Satya menggeleng
"Kalau sepi begini kayaknya mereka keluar" Pendapat Satya
"Loh loh loh, anak-anak pap yang sudah tidak lajang baru bangun?"
Satya dan Roni hanya menatap Aris datar, masih dengan daya pikir yang berbeda
"Sendiri pap?" Tanya Roni yang melihat Aris dari belakang rumah
"Iya, mom kalian ngajak anak perempuannya jalan-jalan"
Seketika tatapan Satya dan Roni berubah tajam dan badannya ikut menegak
"Kemana?" Tanya Satya
"Mall"
"Ha? Pagi-pagi begini ke mall?" Ucap Roni
"Paginya lu!" Tabok Satya pada lengan Roni
Aris hanya tersenyum dan menggelengkan kepala
"Makanya kalian itu kalau tidur jangan kebo! Satya anaknya udah dua kenapa baru bangun?"
"Habis dinas" Ucap Satya santai
Roni melebarkan mata setelah mendengar jawaban Satya
Sesantai itu abangnya membuka kartu?
Roni yang semalam cuma bermain dengan buah dada Salma aja merasa malu untuk diceritakan pada orang tuanya tapi kenapa kalau dirumah sakit Roni nggak merasa malu?
Malah malu-maluin"Tapi Adel bangun pagi, beresin semuanya sendiri lagi, ngurus Ian, masak, mandiin Acel, urus dirinya sendiri, urus-" Ucap Aris
"Pap arahnya kemana? Kemarin malam aku ngedit rekaman yang mau disetor"
"Oooooh?" Telinga Satya mendengar ucapan itu dari kedua lelaki yang berada didepannya
"Waaaah, bapak anak sama aja pikirannya"
"Bahasa lu dinas bang!" Ucap Roni tak terima
"Lha kan dinas banyak macamnya, kenapa arah lu cuma kesono!"
"Terus kenapa Roni baru bangun?" Tanya Aris
"E ee" Jawab Roni bingung
"HAH! pasti lu yang dinas kan?" Ucap Satya menunjuk ke arah Roni, merasa dirinya selamat
"Apaan, orang gua kemarin nemenin pap" Ucap Roni menampol tangan Satya yang menunjuk
"Perasaan kemarin nggak sampe malam banget deh" Jawab Aris tak ingin disalahkan
"Ya kan kemarin Roni habis manggung, capek juga kan? Terus tidurnya malam, ada pelukan lagi, jadi yah nggak kerasa kalau tidur panjang" Ucap Roni memberi alasan
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...