15

8.6K 398 8
                                    

"Tante tau ini berat, tapi tante mohon sama kamu bantu tante menghentikan tindakan Roni, ini udah terlalu jauh Sal, Roni sudah pernah lepas dari tindakan itu, tante nggak mau Roni sampai kecanduan lebih jauh!"

Salma yang kepalanya masih terasa pusing harus dihadapkan lagi dengan beban pikiran.

"Sekarang Roni dimana tante?"

Lita menggelengkan kepala "tante nggak tau, coba kamu tanya Poul"

"Ya sudah, tante istirahat aja dulu, aku coba tanya-tanya ke Poul barangkali Roni sama dia"

"Itu artinya kamu mau bantu tante kan Sal?"

"Salma coba ya tan" Lita tersenyum tanda terima kasih pada Salma

"Apa tante mau istirahat disini dulu!"

"Tante pulang aja, cuma tadi kebetulan papanya Roni ada pertemuan sama pemilik apartemen, biasa masalah bisnis"

Klek!

"Kak Sal, obatnya dateng! Eh maaf ada tamu ya. Maaf tante"

"Oh tante ini Nabila, anaknya pemilik apartemen ini, beliau Om saya"

"Oh iya! Berarti kalian sepupu"

Mereka berdua tersenyum, Salma mengkode Nabila untuk membawa obatnya ke kamar

"Tadi katanya dia bawa obat buat kamu, kamu sakit Sal?"

"Ya ampun tante mau minum apa? Aku sampai lupa nawarin"

"Loh udah gapapa, tante izin pamit aja, takut ditunggu papanya"

"Iya udah tante hati-hati yah"

"Salma, tante minta tolong yah!" Lita menahan tangan Salma saat bersalaman

"Salma usahakan!"

Braak!

"Nab? Obatnya mana?"

"Ini, tapi kakak makan dulu. Tadi mamanya kak Roni?"

"Iya, Nab boleh minta tolong kamu tanya Poul, Roni ada sama dia nggak?"

"Bentar"

Sambil menunggu kabar, Salma menghabiskan makanannya dan minum obat, Salma berharap semoga dia masih bisa bertahan. Rasa pusing nya sudah tak bisa di tahan lagi tapi permintaan lita yang tulus sebagai ibu membuat Salma tak tega.

"Kak, kata kak Poul, kak Roni ada di sana. Ini!"

"Astaga, ngapain di kirim ke kamu sih!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga, ngapain di kirim ke kamu sih!"

"Iya gapapa nanti aku hapus, kakak mau kesana? Emang kakak kuat? Sama aku aja yah"

"Satu-satu lah Nab, iya kamu siap-siap"

Mobil Salma melaju sedang dengan kemudi dikendalikan Nabila. Salma memilih memejamkan matanya untuk sekedar menambah energi.
Nabila sesekali menengok Salma untuk chek keadaannya.

Rumah di PerantauanWhere stories live. Discover now