Dua minggu berlalu dengan jadwal Salma yang sedikit padat mengurus beberapa job yang masuk, Bang Satya memberikan manager yang sama dengan Roni karena banyaknya job yang masuk meminta perform dari keduanya, dan yang paling penting! Ini sesuai dengan permintaan Roni.
Badan Salma hari ini rasanya remuk, kegiatan minggu lalu yang padat dengan jadwal job dan recording lagu, membuat Salma terbangun di sore hari.
Apartemen sepi karena akhir-akhir ini Nabila mengurus administrasi kuliahnya. Sudah beberapa hari ini juga Roni tak menampakkan kejahilannya. Salma berjalan keluar kamar, menyadarkan bola mata dengan tangannya.
Setelah matanya benar-benar terbuka dan pandangan yang normal, terlihat buket bunga di meja ruang tengah, dan di depannya nampak seseorang yang telah meletakkan ponselnya disela-sela sofa setelah menyadari Salma didepan pintu kamarnya.
"Selamat sore nyonya" Sapa Roni menyamping dengan tangan kiri Roni yang menyanggah pinggiran sofa
"Hengg" Salma berjalan mendekat dan memeluk pinggang Roni
Masih dengan posisi yang sama, tangan kanan Roni memainkan pucuk kerudung Salma yang tidak mengerucut.
"Capek banget nih kayaknya"
"Iyalah! Kamu kemana aja sih?" Salma masuk dalam pelukan
"Ada pertemuan, gimana recordingnya lancar nggak?" Tak ada jawaban, namun bisa Roni rasakan anggukan kepala di dadanya
"Kamu mau denger cerita aku nggak?" Salma mendudukkan kembali badannya
"Tentu donk, mau cerita apa?" Roni menatap Salma menunggu bercerita
"Sebenarnya aku sempat bingung sama orang-orang disekitar aku"
Roni mengernyitkan dahi "bingung kenapa?"
"Apartemen sepi karena Nabila lagi urus kuliahnya, ya udah aku ke toko parfum sama cek stoknya, habis itu lanjut ke studio. Nah! Distudio kan urus beberapa Job yang masuk sama pak Ferry tapi aku nggak lihat Bang Satya. Yang urus record aku juga asistennya"
Roni mengerti arah pembicaraan Salma, ingin sekali Roni alihkan tapi kalau Roni memotong pembicaraan Salma, takutnya bakal murung.
"Kamu dengerin nggak sih!"
"Dengerin yank, lanjutin"
"Terus beberapa hari lalu aku ngelihat Poul tergesa-gesa, tapi mungkin masalah kafe kali yah? Tapi sedihnya makin terasa pas akhir-akhir ini papa mama jarang banget nelfon, aku telfon sering nggak keangkat"
Roni yang melihat mimik muka Salma yang sedih membuat Roni masuk kedalam pelukan Salma dan menatap dari arah samping.
Cuupp! Roni mencium pipi kanan Salma
"Yank!" Ucapnya dekat dengan telinga Salma
"Sayang, sebenarnya aku ada berita, entah baik atau buruk menurut kamu, tapi aku mau cerita juga!" Salma menengok sedikit sebagai jawaban menunggu cerita Roni
Cupppp! Roni mencium pipi Salma dengan cepat ketika menengok ke arahnya
"ada job buat vidio clip lagu tentang wedding gitu, orangnya minta kita yang berperan, kamu mau nggak?"
Cuuppp! Roni mencium pipi Salma sembari menunggu jawaban
"Kalau aku jangan ditanya, mau banget! Apalagi pasangannya kamu!" Tambah Roni melirik Salma
"Terus kamu ngeraguin jawaban aku?" Salma menatap tajam
"Hehehe ya nggak lah yank" Roni memeluk Salma untuk meredam nadanya
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...