"WHAAATT??? KOK BISA SIH!!... "
Ucapan Salma mengejutkan Nabila yang berada disampingnya."Kak, kenapa sih, aku kaget loh"
"Nab, sekarang buruan kamu coba telfon pak Tono"
"Ihh ngapain kak?"
"Udah telfon aja dulu, nanti kalo udah terhubung, kamu kasihkan ke aku"
Nabila pun menurut dan mencoba menghubungi pak Tono. Panggilan di seberang sana terdengar 5 kali sebelum ada balasan dari sang penerima.
"Assalamualaikum non Nabila"
"Waalaikumsalam pak..."
"Kenapa, ada masalah non?"
"Tidak pak, saya mau tanya.. " Kini HP Nabila sudah berada di tangan Salma
"Pak Tono, pagi tadi yang nitip makanan ke pak Tono siapa yah?"
"Ooohh itu mbak Salma, yang nitip, yang pintu apartemennya deket lift, kalau nggak salah namanya mas Roni"
Salma tak peduli siapa namanya, tapi yang pasti Salma bisa menebak pasti lelaki itu, siapa yang tau apartemen Salma kecuali Nabila dan lelaki menyebalkan itu.
".... Terus tadi juga sudah saya sampaikan salam mbak Salma yang mau menyampaikan langsung ucapan terima kasihnya"
Salma hanya bisa menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, sekarang ia bingung harus bagaimana?
"Baik pak, terima kasih ya maaf mengganggu"
Nabila yang masih bingung dengan kejadian ini memilih enggan memikirkan lebih dalam, pasalnya Nabila ke sini untuk mencari sarapan dan perutnya kini benar-benar tidak bisa di kondisikan.
"Kak aku izin kebawah dulu ya, cari sarapan udah laper banget ini, nanti kalo kakak pesan chat aku aja, bye" Ucap Nabila yang hanya dibalas dengan anggukan.
Salma membuka room chatnya, ia masih memantau pesan itu tanpa ada niatan membalasnya.
Tiingting!
Nampaknya mood Salma akan sering berantakan, entah kapan akan berakhir, mereka satu apartemen dan mustahil jika Salma tak akan bertemu lelaki menyebalkan itu.
🐟🐟🐟
Nabila makan makanannya dengan lahap, sebenarnya bisa saja Nabila mengambil makanan yang di ingikan seberapa banyak, tapi Nabila tak mau melakukannya, walaupun ini apartemennya ia akan mengambil makanan yang dibutuhkan. Jiwa bisnis Nabila tergerak, kalau Nabila tak mengambil menu yang satunya bisa jadi pelanggan lain mengambilnya dan itu uang!
Laki-laki diseberang kasir menelusuri tempat, berharap masih ada kursi kosong. Nah! Ada tuh tapi sebelah cewek.
Poul mencoba berfikir
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...