Keempat orang sudah sampai dibandara, Nabila dan Poul membantu Salma dan Roni membawa barang bawaannya
"Barang kalian mana?" Tanya Salma pada Nabila dan Poul
"Nggak ada"
"Katanya kalian ikut?"
"Ikut nganter doank, mana boleh sama Roni" Ucap Poul jutek
"Ganggu" Jawabnya memberi alasan
Salma menatap Roni dengan menahan senyum
"Kenapa kak Sal?" Sadar Nabila menanyakan
Poul dan Roni ikut menatap Salma
"Hubungan kalian lagi dingin yah?" Tebak Salma
Roni melebarkan mata dan segera memeluk Salma dari samping
"Sayang! Nggak mau aku sama diaaa" Rengek Roni
"Heem? Kemarin aja minta waktu berdua" Ucap Poul menambah
"Lu gua santet beneran yak"
"Hahaha, lagian kak Roni ngapain bayangin?" Sela Nabila
"Nggak ada yang bayangin Nab? Dari dia ngucap aja gua geli!" Badan Roni bergerak bergetar, semakin mengeratkan pelukan di tubuh Salma
"... Kalau gini kan nyaman" Ucap Roni mencontohkan memeluk Salma
"Kalau gitu gua boleh ikut cari nyaman donk?" Ucap Poul membentangkan tangan hendak memeluk Salma
"HEEEEH!" Ucap serempak ketiganya
"Hahaha" Tawa Poul karena melihat respon yang diinginkan
"Maju selangkah semua akan berakhir kak Poul" Ucap Nabila
"Kejam banget?" Jawab Poul memelas
"Hahaha, mampus! nggak berkutik kan lo sekarang" Ejek Roni masih dalam memeluk Salma dari samping
"Ya udah Nab, Poul, makasih ya, titip bi Irma sama Maheera"
"Iye gampang itu mah! Kalian seneng-senenglah disana, puas-puasin melepas kerinduan" Ucap Poul
"Iya kak, tetep jaga ponakan aku yah, takut kalian terlalu senang, bersemangat, jadinya lupa kalau lagi ada anaknya"
"Ha?" Tanya ketiga orang itu sedikit bersamaan dan saling memandang
Nabila langsung paham apa yang mereka fikirkan
"Apasih! Aktifitasnya kak Salma maksudnya" Tambah Nabila membelokkan
"Ooooh?" Kembali menjawab serentak
"Selalu, dirty mind, dirty mind" Ucap Nabila
"... Padahal arahnya emang kesono" Nabila berkata lirih
"Nab?" Tegur Salma yang mendengar ucapan Nabila
"Eh, maksudnya, kalau disono kakak jangan sampai capek capek"
"Ooh, iya udah, ayo! Takut telat" Ajak Salma menarik Roni
Kedua pasangan itu saling mengucap kata pamit, setelah Roni dan Salma masuk kawasan, barulah Poul dan Nabila kembali ke tempat asalnya
🐟🐟🐟
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...