Terhitung satu minggu Salma sudah menempati rumah barunya, kini dirinya sudah mulai terbiasa
Membantu bi Irma memasak adalah aktifitasnya, seperti pagi ini Salma sudah berkutat dengan peralatan dapur
Salma sudah memberi tau makanan yang akan diinginkan untuk pagi ini, sayur asem disandingkan dengan lauk yang sesuai keinginannya
Menu sederhana namun dibuat dengan cita rasa khas tangan Salma dan disajikan dengan tatanan yang selera
Bi Irma menengok kearah kanan karena ada tangan yang menjawil pundaknya
Ada isyarat tangan dan mimik wajah yang menyuruhnya untuk pergi
Bi Irma menyempatkan menengok ke arah Salma, memastikan pekerjaan dapur hanya tinggal mencicipi sayur
"Non, saya ambilkan mangkoknya, sebentar" Alihnya agar menjauh namun tetap membantu mengambilkan
Bi Irma hendak menaruh mangkok sayur disebelah Salma, namun Roni meminta agar dirinya yang memberikan
"Mana bi?" Tanya Salma
Uluran mangkok dari belakang Salma hanya diambilnya tanpa menaruh curiga bahwa uluran itu dari tangan kekar Roni
"Eh!" Kaget Salma yang mendapat pelukan dari belakang
"Kamu nyadarnya lama sih" Kini Roni berkata dengan pura-pura sedihnya
"Udah bangun?"
"Udah lah sayang, nggak mungkin aku peluk kamu, apalagi cium kamu"
Cupp!
"... Dengan keadaan yang nggak sadar"
"Diem! Kepalanya diem" Tegur Salma
"Kenapa digerai sih rambutnya Ca?" Tanya Roni dengan menyatukan rambut Salma ke arah kiri
"Biar nggak diendus"
Roni tersenyum manis menahan gemas karena perkataan Salma
Ponsel dikantong Roni bergetar dan berbunyi dering telfon
Roni menarik tombol hijau dan berpindah mendekati kursi
"Halo ma?"
"Roni, Caca mana? Telfon mama nggak diangkat soalnya"
"Yank, hp kamu mana?" Tanya Roni dari arah kursi
"Diatas"
"Hpnya di kamar ma? Ada perlu sama caca?"
"Iya sama aja sih, mama cuma mau ngabarin kalau Gia udah melahirkan, anaknya laki-laki"
"WAAAH, SELAMAT, salamin ma, semoga sehat-sehat yah, nanti kalau memang ada waktu Roni sama Caca ke sana"
"Iyah, jangan dipaksa kasihan, Caca juga lagi hamil, nggak rewel kan?"
Pertanyaan Manda dilontarkan ketika Salma juga mendekat ke arah kursi Roni
Dengan tarikan cepat, Salma terduduk dipangkuan Roni, mengunci dengan pelukan dan memberikan ponsel ke tangan Salma
Roni pencet tombol loudspeaker
"Ngapain Ron?" Bingung Salma yang hpnya sudah berada ditangannya
"Caca?"
"Eh! Mama? Iya ma?"
"Caca, kak Gia udah melahirkan"
"Waaah, alhamdulillah, keduanya sehat kan ma?"
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...