Malam ini masih diapartemen yang sama, Salma telah mengganti pakaian santainya, karena hawa terasa panas, Salma memakai sepasang baju yang sedikit terbuka. Kini Salma fokus kembali dengan laptopnya dan mendengarkan lagu yang biasa menemaninya cek laporan mingguan.
Ketika Salma tengah cek hasil laporan terdengar pintu apartemen terbuka. Salma mematung.
"Aduh! Kenapa gua lupa kalau udah nikah!" Salma menatap tampilannya yang sedikit terbuka. Salma buru-buru mematikan laptopnya dan menutup badannya dengan selimut, berpura-pura tidur.
Roni membuka pintu kamar yang menampakkan Salma terlelap dibalik selimutnya.
"Perasaan hawa panas, tumben berselimut"
Roni masuk kedalam kamar mandi hendak membersihkan badannya. Setelah Roni selesai dengan badannya, Roni keluar dari kamar mandi.
"Lah? Kenapa lampunya mati!" Heran Roni, tapi sepertinya Roni mengerti. Roni melirik Salma yang sedang berbaring dengan selimut yang rapat.
Sepertinya bisa Roni tebak dibalik selimut itu, Roni menghampiri, terasa oleh Salma ranjangnya bergerak.
"Kamu nggak bisa pura-pura yank!" Roni mengunci tubuh Salma dengan pelukannya. Tangannya terulur mengusap perut Salma yang terlilit selimut.
Hawa semakin panas, keringat mengucur dibadan Salma, Roni tersenyum gemas. Dari balik punggung Salma, Tangan Roni bergerak menyibakkan rambut Salma, terlihat pelipis leher Salma yang indah sedang berair, rambut bayi yang ada disekitarnya terlihat basah.
"Heem, kasian istriku! Pasti hari ini capek banget, Padahal aku udah bawain gelato yang paling enak" Pancing Roni dengan mengusap rambut Salma
Mendengar gelato Salma membelalakkan matanya
Hemm Salma menginginkan!
Roni dengan sengaja meninggikan suhu AC hingga ruangan semakin terasa panas5 menit bertahan
7 menit
9 menit
"Ron, panas" Salma mengeluh tak tahan
"Lagian kamu ngapain pakai selimut?"
"Gapapa" Roni menyentuh dahi Salma, memastikan suhu badannya. Baik-baik aja
"Aku akan menurunkan suhunya dengan syarat kamu buka selimutnya"
Salma tak menjawab, Firasat Salma bakal terjadi kalau selimutnya terbuka
"Gak mau? ya udah selamat bertahan" Roni memutar badannya memunggungi Salma
Salma menarik nafas dalam dan halus, hingga Roni tak mendengarnya "iya oke" Salma menyibakkan selimutnya dan berputar menghadap Roni.
Salma menatap punggung yang selalu dirindukan, badannya bergerak mendekat, memeluknya dari belakang, menenggelamkan kepalanya di punggung Roni.
"Hemm wangi banget sih, suami aku!" Dari balik badannya Roni tersenyum, Salma selalu bisa mencairkan hatinya.
Roni berbalik ke arah Salma, namun betapa kagetnya Roni ketika melihat pakaian yang dikenakannya
Salma yang mengetahui arah pandang Roni seketika menutupinya dengan tangan. Namun Salma lupa kalau dirinya sedang memakai celana seukuran hotpants.
Telapak tangan Roni telah bersentuhan dengan kulit paha kaki yang biasa ditiduri, entah mengapa pikiran Salma kemana-mana dan badannya bereaksi.
"Sengaja yah kamu?" Tangan Roni meraba pinggang Salma sesuai posturnya
Salma menaruh sebelah tangannya dicepitan leher, tangan sebelah lainnya memainkan bulu mata yang ditatap dengan jarak 5 cm, mengusap lembut pipi Roni dan meraba halus brewok yang mulai tumbuh.
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...