2 minggu berlalu dengan jadwal Salma yang padat. Beberapa hari yang lalu juga Salma meminta Roni untuk mengantarkan ke rupan dengan tujuan mengambil sebagian baju sebagai stok di apartemen dan persiapan perform mereka
Pada akhirnya, job Salma dipilih dengan kesepakatan dirinya namun masih meminta pendapat Roni. Berbeda dengan ucapannya waktu itu, memang dasar perempuan!
Job kali ini sedikit berbeda, Salma akan lebih lama diperjalanan ketika menuju tempat satu ke tempat yang lainnya. 2 hari berturut-turut dengan jarak tempuh perjalanan jauh
Koper Salma beserta isinya sudah bertengger rapi disebelah lemari, peralatan yang diperlukan juga sudah dicek ulang
Salma mendekati Roni yang tertidur pulas disiang hari ini
Melihat wajah pulasnya ketika tidur membuat Salma tersentuh dan mencium kening Roni
"Tetap jadi kebanggaan keluarga kecil kita ya Ron!" Ucap Salma mengusap lembut rambut Roni
Salma tak tau sejak kapan Roni terbangun, karena setelahnya Salma dikejutkan oleh tangan Roni yang tiba-tiba menarik tangan Salma masuk dalam dekapannya
"Eh! Udah bangun!" Kejut Salma, Roni tersenyum menanggapi
".... Aku udah harus persiapan berangkat Ron"
"Kenapa nggak dibatalin aja?" Salma tak menjawab
"... Sama manager juga kan?" Tambah Roni bertanya
"Dia lagi nggak bisa, jadi bang Satya yang menggantikan"
"Kok bang Satya, besok kan dia harus hadir dipersidangan"
"Tapi yang dibutuhkan itu kamu, bang Satya kan nggak tau apa-apa"
Persidangan keputusan hukuman yang dilakukan Florie akan dilakukan esok hari, Salma meminta papnya agar Roni yang menghadiri persidangan itu. Maka dari itu, mengapa Salma mengajak Satya, agar Roni bisa mendampingi papnya
Rencana ini, bukan hanya jalan fikirnya, tapi juga bantuan dari Satya yang telah mengetahui bagaimana rasa yang dulu pernah Roni rasakan, kini Salma harap dalam keputusannya, Roni bisa mendapat kata "bangga pada Roni" Dari orang tuanya
"Tapi kamu bisa hadir kan? Acara kamu kan nggak bertabrakan sama waktu persidangan?" Harap Roni yang kini duduk menatap Salma
Salma merapikan rambut Roni yang berantakan karena tingkahnya waktu tidur
"Nggak janji" Salma tersenyum
"Kenapa?" Tanya Roni semakin berharap Salma hadir
"Waktunyakan belum kepotong sama perjalanannya juga kan?" Salma masih merapikan rambut Roni
"... Aku percaya keputusan kamu" Salma tersenyum manis
🐟🐟🐟
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...