Siang ini Salma menyiapkan barang yang akan dibawanya, rencana Honeymoonnya akan Salma laksanakan sore nanti
"Ron?" Tanya Salma yang duduk dilantai bawah
"Kenapa sayang?" Jawab Roni dari atas ranjang dengan tangannya yang sibuk mengetik
"Aku udah punya tempatnya, nanti sore berangkat yah"
Roni menengok ke arah Salma yang masih menyiapkan, Roni pinggirkan laptop yang tadi berada dipangkuannya dan mendekat hingga kepinggiran ranjang
"Udah booking?" Tanya Roni, Salma tak menjawab, namun senyum Salma yang manis memberi kepastian jawaban
Roni ikut membalas senyuman "Dasar! berapa hari?"
"Tiga hari dua malam"
"Yaank? Kok bentar sih! Padahal aku nunggu momen ini" Senyuman tadi berubah menjadi wajah rengekan
"Terus kamu mau berapa hari?" Tanya Salma bingung
"Minimal 5 hari kek"
Salma hanya merespon dengan mulut yang terbuka dan dahi yang mengerut
"Lama amat, mau ngapain?" Tanya Salma
"Ya honeymoon"
Salma hanya melirik datar ke Roni dan memicingkan mata setelahnya
"Aku tau ya isi otak kamu"
"Ehm? aku udah nahan beberapa hari loh yank"
"Tuh kan!" Tebakan Salma benar
"... Ya terserah kamu lah! Nanti juga bisa nambah hari, kalau masih rezeki" Salma kembali menata pakaian
"Jangan cari yang rame berarti, biar puas"
"Apanyaaa?" Tanya Salma melirik tajam
"Harinya, biar kalau nambah hari gampang" Jawab Roni tegang dan beralih menahan senyum ketika Salma tak melihat
Roni meraba punggung Salma yang sibuk menyiapkan pakaian, Roni cari tali pengait bra dan menariknya sedikit jauh
Ctaak! Terdengar sedikit nyaring
"Sayang!" Balas Salma memukul dengan baju yang ada ditangannya
Salma kembali melipat baju yang baru saja dibuat senjatanya
Kali ini Roni menarik ujung rambut Salma hingga kepala Salma tertarik keatas
"Roniii! Nggak usah ganggu deh!" Ucap Salma mulai kesal
"Hahaha, lama loh kita nggak berantem yank" Jawab Roni dengan tawa kencang
"Mau berantem?" Tanya Salma
"Berantem gemas yank, bukan aneh-aneh" Jawab Roni
"Oke"
Salma kembali mengambil satu baju, membangkitkan badannya dari lantai dan mendekati Roni
Roni sudah waspada dengan balasan Salma, namun Roni salah mengatur strategi hingga tak bisa menebak balasan Salma, kepala Roni, Salma tutup dengan baju yang dibawanya tadi
"Nih! Kalau mau berantem, huh! Susah nafas kau! Rasain!" Jawab Salma gemas bercampur kesal
"Hahaha, curang! Yank" Roni berusaha lepas dari penutup kain yang menghalangi oksigennya
Roni menggelitiki pinggang Salma hingga usahanya berhasil meloloskan hidungnya menarik oksigen kembali
Salma kini mengatur nafasnya setelah tertawa dengan energi yang terkuras karena Roni yang menggelitiki
YOU ARE READING
Rumah di Perantauan
Teen FictionZaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dari hidupnya adalah musik, di mana sedari kecil salma dan gitarnya sudah pernah melegenda di kota kela...