BAB 1

4.4K 286 4
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad

Hallo warga Wattpad

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Pecundangnya SMA ANDREAS ternyata."
Adelia

Giovany Adelia tengah melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Namun sepersekian detik langkahnya terhenti. Tepat di depan gerbang. Kepalanya di dongakkan ke atas, menatap tajam nama sekolah itu. Terdapat beberapa huruf bertulis kapital yang di cat dengan warna Hitam pekat. Bertulis ANDREAS HIGH SCHOOL. Matanya seakan memanas menatap tulisan itu. Tangannya mengepal memperlihatkan uratnya. Tubuhnya kaku. Wajahnya seakan menahan amarah.

Gadis dengan rambut sebahu. Terdapat lensa tipis yang berangka bertengger di hidungnya. Tubuhnya tegap bak seorang laki-laki. Matanya kecil. Bibirnya pun sama. Tak lupa sebuah tas yang dia selempangkan di bahu sebelah kanannya. Cukup lama menatap tulisan itu sampai tak sadar dari arah belakang ada yang menabraknya.

Brukk!!!

Gadis itu hanya tersenggol. Namun yang menabrak justru tersungkur.

"Aduhh." Pekiknya.

Adel  menjulurkan tangannya niat untuk membantu. Tangannya Adel di raih oleh gadis itu dan berdiri.

"Loe enggak papa?"Tanya Adel dengan nada khawatir.

"Enggak papa kok maaf ya. Gue buru-buru." Jawabnya langsung berlari.

"Anehh." Gumam Adel.

Adel melangkahkan kakinya. Memasuki sebuah sekolah elit yang berada di kota.

"Kalau enggak karena Lo gue enggak bakal mau ngijekin kaki di sini Zee." Ucapnya pelan.

"Let's start the game." Lanjutnya dengan seringai terpancar di bibir mungilnya. "Ayo kita mulai awal baru Adel. Kita hancurkan satu persatu dari sekolah ini." Ucapan Adel terdengar penuh penekanan dan begitu memburu.

Sepanjang perjalanan mata Adel menatap setiap inci dari sekolah itu. Matanya tak lepas untuk melihat sebelah kiri dan kanan. Gaya Adel yang cukup aneh dipandang sebelah mata sama siswa-siswi yang sudah ada di sekolah. Memang Adel cukup cantik dengan kacamata bundar itu. Namun penampilan yang sangat cupu. Adel juga memasang muka yang judes. Mata tajamnya memang tak terlihat di lensa bening itu. Namun saat lensa bening itu terlepas. Akan terpancar mata elang dari Adel.

Adel melangkah kakinya ke ruang kepala sekolah. Ruang dimana sebenarnya Adel tidak tau tempat itu. Adel terlalu malas untuk bertanya kepada mereka. Namun lamunan dia terhenti saat pundaknya ada yang menepuk.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now