BAB 48

1.7K 263 14
                                    

🍭Happy Reading 🍭

🍭Happy Reading 🍭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Setelah acara di pantai kedua gadis itu sudah pulang kerumah. Meski mereka tak hanya ke pantai saja, mereka juga pergi ke museum dan zoom. Gracia terlalu hiperaktif, bagi Aura yang gampang lelah untuk keluar. Aura mengantar Gracia untuk pulang kerumah. Sedangkan di rumah sudah ada kejutan untuknya.

"Kak gue ada kejutan satu lagi buat lo!"

"Gue enggak ulang tahun Ra!"

"Emang kalau mau ngasih kejutan harus ulang tahun dulu? Gue beda Kak."

"Ya enggak sih!"

"Bentar tutup mata dulu, pakai ini."

Aura sudah mengambil sebuah kain untuk menutup mata Gracia. Sebelumnya gadis itu menolak tapi ia setuju karena terpaksa. Aura mengantar Gracia masuk ke taman belakang. Taman yang sudah mereka hias dengan sedemikian rupa. Seperti mau nembak orang saja. Padahal ini hanya acara meminta maaf. Shani sosok yang romantis juga kalau minta maaf.

Dengan begitu sangat pelan, Aura mengantar Gracia menuju tempat duduk. Tempat di mana sudah ada Shani disana. Bukan hanya Shani melainkan teman-temannya. Termasuk Feni juga berada di sana. Meski masalah Marsha dan Christy belum selesai sepenuhnya Aura harus menyelesaikan hal penting ini. Jangan sampai Gracia terlalu larut marah dengan Shani.

"Ra ini mau kemana sih?"

"Udah deh kak enggak usah nanya mulu, bawel banget sih jadi cewek!" Ketus Aura.

"Aduhhhhh... sakit Kak, kok lo cubit sih?" Keluh Aura. Karena Gracia mencubit tangannya.

"Biarin, lo ngatain gue bawel soalnya!"

"Biarin lah, lo kan enggak ada yang bela?"

"Ada, gue aduin ke Shani tau rasa lo Ra! Biar lo di tonjok lagi."

"Udah-udah nanti aja ngaduinnya. Sekarang lo duduk dulu."

"Wahh bener-bener gue aduin lo Ra sama Kak Shani."

"Diem deh kak, lo bawel ya!" Keluh Aura lagi.

Tangan Gracia ingin memukul Aura namun Aura dengan cepat menangkap pergelangan tangan Gracia.

"Selain bawel, lo suka mukul ya kak?" Sindir Aura. "Bisa-bisanya Kak Shani betah sama temen kayak Lo." Lanjut Aura.

"Heh!"

"Apa? Udah lo diem disini dulu."

"Mau kemana lo Ra?"

"Benar doang."

Aura pergi meninggalkan Gracia yang duduk di sana. Di depannya sudah ada Shani. Gadis itu seakan sudah menyiapkan mental untuk meminta maaf kepada Gracia. Sedangkan Gracia di dalam hati sudah memberi sumpah serapah untuk Aura. Karena berani-beraninya meningalkan dirinya disana, meski itu rumah Gracia sendiri.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now