BAB 71 (MUSIM 2)

1.3K 227 15
                                    

🍭Happy Reading🍭

🍭Happy Reading🍭

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


***

"Gue harus gimana Niel?" Tanya Adel.

Sedari tadi mereka berdua berada di danau itu. Adel yang masih sama tak mau makan dan apa lagi minum. Sedangkan Oniel, gadis itu tengah mengisi perutnya. Bukan tak peduli, Oniel sudah menawari tapi Adel tak mau.

"Kalau menurut gue lo harus balik sih ke London." Ujar Oniel.

"Kok balik sih Niel?"

Oniel menghela napas, lalu gadis itu mengarahkan tatapannya pada Adel."Gue tanya sama lo sekarang. Lo ninggalin pendidikan lo di sana emang bagus buat lo kedepannya? Del lo bisa nyelesain ini semua asal satu lo haru nyelesain di sana dulu baru lo balik ke indo. Bentar lagi akan ada ketulusan Del. Lo bisa manfaatin waktu itu buat tanya sama Kak Gre."

"Jadi gue harus balik?"

"Iya, gue kirim info tentang Kak Grec sama lo. Jadi lo tenang aja di sana." Ujar Oniel.

Adel terlihat berpikir keras. Apa ia harus balik lagi ke London. Tapi ia masih ingin ketemu dengan Gracia. Ia ingin mendengar penjelasan Gracia selama ini.

"Lo harus tau Del, cinta boleh di perjuangin tapi pendidikan lebih penting. Lo urus pendidikan lo di London. Baru lo kesini lagi, buat ngurus ini."

"Tapi Kak Gre?"

"Kalau Kak Grec sayang sama lo, dia enggak akan milih Gita. Dia akan milih lo dan mempertahanin lo Del."

"Lo liat sendiri kan kak Gre di cium sama Gita!"

"Gita kan yang nyium bukan Kak Gre!"

"Iya emang Gita, tapi kak Grec kenapa enggak nolak?"

"Mata lo pasti liat tadi, Gita nyium dengan refleks. Apa lagi kak Gre keliatan kaget gitu kan tadi?" Jelas Oniel.

Adel terdiam lagi, memang benar Gracia tadi sedikit kaget dan tersenyum kikuk. Apa lagi saat Gita mengacak-acak rambut Gracia. Seakan gadis itu tak nyaman dengan apa yang Gita lakukan.

"Gue mau kok nyelesain ini sekarang."

"Lo yakin Del?"

"Yakin! Gue enggak mau bawa beban saat gue pergi ke London." Jawab Adel begitu tegas.

"Lo harus baik-baik. Jangan sampek marah-marah apa lagi emosi lo kepancing."

"Lo temenin gue ya Niel entar malem!"

"Oke! Kalau lo mau nangis sekarang juga enggak papa Del. Biar nanti malem enggak nangis lagi." Sindir Oniel.

Bukan tertawa Adel justru mengeluarkan air matanya. Adel beneran nangis woii. Oniel panik dengan apa yang Adel lakukan saat ini.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz