BAB 12

2.3K 244 6
                                    

"Dendam enggak akan mengubah segalanya. Justru itu akan menambah masalah baru."

🍭Happy Reading🍭

Gimana dengan 3 episode kali ini? Kalian kenyang sekarang?
Pasti lah.
Up lagi enggak malem ini?

Adel berjalan menaiki anak tangga. Entah kemana tangga itu menuju. Langkah kaki itu berjalan dengan pelan dan tenang. Suara pun tak ada. Lensa bening masih bertengger di hidungnya. Tangga itu berujung pada area rooftop. Adel bisa melihat sosok gadis yang tepat duduk tenang di sebuah kursi. Bahunya ia senderkan di senderan kursi. Matanya memejam seakan menikmati semilirnya angin.

"Gue pikir lo enggak dateng?" Ujar Gracia dengan masih posisi yang sama.

"Rencanya sih gitu Kak. Gue soalnya takut sama temen-temen loe. Bisa babak belur lagi gue." Sindir Adel.

"Maafin temen gue ya Del." Jawab Gracia nadanya seakan menyesal.

"Iya gimana ya Kak. Sebenarnya gue pendendam sih anaknya. Tapi berhubung Kak Gracia yang cantik udah bilang kayak gitu. Yaudah gue maafin." Jawab Adel. Dengan nada yang dibuat-buat.

"Dihh lo mau gombalin gue? Enggak mempan Del."

Adel tertawa geli mendengar apa yang di ucapkan Gracia. Pikirnya kenapa ia bisa memberikan gombalan kepada gadis dingin ini.

"Gue mau ngembaliin rompi lo." Ujar Gracia. Tanganya terulur memberikan sebuah paper bag berwarna coklat.

"Makasih ya udah nolongin." Lanjut Gracia. Mukanya sedikit berubah. Seakan mengingat kejadian yang lalu.

"No problem." Jawab Adel santai.

"Udah kan? Kalau enggak ada yang perlu di omongin lagi gue pergi." Lanjut Adel. Membalikkan badannya. Melangkah pergi.

"Gue mau sekolah di London Del." Suara dari Gracia menghentikan langkah Adel. Adel membalikkan badannya. Menatap Gracia. Keningnya mengerut.

"Lo bilang apa kak?"

"Gue bilang kalau gue mau ke London. Surat pindah gue udah di urus." Jelas Gracia.

"Urusan lo di sini aja belum selesai loh kak!"

"Gue yakin lo bisa ngurus Del masalah gue."

"Maksud lo Kak? Gue bukan geng Calla Kak lo tau itu. Omongan gue enggak akan di percaya. Bukan kayak kakak sama temen-temen kakak. Apa lagi udah ada buktinya juga kan? Kalau pun gue bela diri, gue tetep kalah."

"Del, kalau gue di sini. Gue akan terus inget mimpi buruk itu!"

"Terus gue gimana Kak? Gue dituduh Lesbi. Temen-temen gue di sakiti sama temen-temen lo Kak. Nama gue juga udah jelek di sini. Mau apa lagi coba! Gue bisa aja ngasih cctv itu ke pihak yang berwajib. Tapi sayang gue enggak mau. Bukan hanya nama keluarga Angga yang buruk di kalangan pebisnis tapi juga keluarga lo. Dan gue enggak mau itu terjadi. Tujuan gue Angga bukan lo Kak." Jelas Adel panjang lebar.

"Terserah lo aja sih kak. Gue juga bodo amat." Lanjut Adel. Kembali membalikkan tubuhnya dan melangkah.

"Lo punya dendam kan sama Angga karena udah ngehamilin Fiony!"

Adel yang mendengar nama Fiony disebut. Matanya membulat. Adel cukup terkejut dengan pernyataan dari Gracia.

"Bukan urusan lo Kak."

"Gue udah tau Lo Del. Lo dari keluarga Gio. Nama Lo Giovany Adelia, lo juga punya kakak perempuan namanya Kaynara Flora Giovany. Orang tua lo tinggal di London dan lo disini hanya sama Kakak lo. Gue juga tau tentang Olla sama Adiknya. Gue tau Del." Jelas Gracia.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now