BAB 8

2.4K 246 2
                                    

🍭Happy Reading🍭

Hallo warga Wattpad kembali lagi nihh sama aku.
Giaman sampai episode hari ini?
Kalau kurang nyambung bisa komen kok hehehe.

Giaman sampai episode hari ini?Kalau kurang nyambung bisa komen kok hehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




*

**

"Bang di sini ada cctv nya?" Tanya Angga

"Ada dong Ngga. Setiap sudut malah."

"Bang bisa minta enggak rekaman cctv dua hari lalu!" Pinta Angga.

"Wahh maaf nih Ngga, enggak bisa. Lo harus minta itu ke Bos. Gue enggak ada Hak kalau buat itu." Jelas Bang Andi.

"Emang buat apa sih Ngga?"

"Ada Bang. Kapan gue bisa ketemu Bos lo Bang?"

"Gue juga enggak tau Ngga. Soalnya dia sibuk banget. Jarang juga kesini. Dua hari yang lalu dia kesini Ngga. Tepat pas ada lo sama temen-temen lo."

"Beneran Bang?" Bang Andi hanya memberi anggukan.

"Coba deh Bang lo omongin ya kalau gue mau ketemu."

"Siap Ngga."

Angga kini berada di Bar. Namun hanya sendiri. Wajahnya yang terlihat gelisah. Pikirannya yang kemana-mana. Seakan takut. Angga juga sudah mencari informasi tentang Adel namun tak satupun informasi itu yang valid.

"Brengsek Adel." Umpat Angga dengan meminum, minuman yang dia bawa.

Angga berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah keluar. Kakinya melangka menuju mobil berwarna hitam. Ia tancapkan gas dengan kecepatan tinggi. Melewati jalanan kota yang cukup ramai.

Kini Angga sudah berada di depan rumah yang cukup besar. Wajahnya terlihat marah. Matanya memerah. Tangannya mengepal. Rahangnya mengaras.

"Buka Olla." Ujar Angga mengedor-gendor pintu.

"Kak Angga. Ada apa ya kak?" Tanya Olla. Wajahnya menampilkan ketakutan. Tubuhnya seketika bergetar.

"Lo sama Adik lo harus keluar dari rumah ini. Gue udah jua rumah ini sama orang lain."

Olla yang mendengar itu mendongakkan kepalanya."Kak kok gitu. Di perjanjian kak enggak gitu Kak."

"Agghhh! Udah sekarang Lo angkat kaki dari rumah gue."

"Olla mohon Kak jangan suruh Olla pergi dari rumah ini. Olla mohon Kak." Pinta Olla dengan memegang tangan Angga.

Dengan kasar Angga mendorong tubuh kecil Olla sampai gadis itu terbentur meja. Kini keningnya mengeluarkan caira yang berwarna merah pekat. Kepala Olla pusing karena benturan yang cukup keras itu.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now