BAB 40

2K 259 24
                                    

🍭Happy Reading 🍭

🍭Happy Reading 🍭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

**

Pagi ini mereka yang berada di Villa milik keluarga Aura sudah berkumpul di meja makan. Termasuk Feni. Gadis itu cukup terlihat membaik setelah kedatangan Gracia. Meski sedikit ada rasa malu kepada temannya satu itu.

"Jadi gimana Ra?"

"Gimana apa nya Kak?" Aura terlihat masih santai dengan mengunyah makanannya. Sedangkan Olla juga masih menikmati makanan itu. Seakan tanpa memperdulikan sekitar.

"Katanya kemarin mau ngomong sama kita?" tanya Gracia

"Ohh yang masalah kemarin? Ngobrol dong!" Aura masih fokus dengan makanan yang ada di hadapannya. Seakan gadis itu tidak makan beberapa hari.

"Jadi gini kak, yang gue tau yang nyebar berita tentang kalian itu namanya kak Anin. Gue udah cari tau soal kak Anin. Ternyata kak Anin adalah sepupu dari kak Angga. Berita itu muncul juga karena perintah dari kak Angga. Dia ingin balas dendam sama kalian terutama sama Adel dan Zee. Berita itu termasuk gertakan dari kak Anin. Agar pertemanan kalian hancur." Aura menaarik napas dan mengeluarkannya.

"Dan kini Kak Anin sedang mencari informasi tentang kak Christy, kak Siska sama kak Marsha. Kak Anin sedang mencari kartu AS mereka bertiga."

"Gimana dong ini Ra? Mereka dalam bahaya!"

"Lo tenang aja Kak. Gue udah selangkah lebih maju dari kak Anin, Anin itu. Gue udah nyuruh orang buat nutup akses mereka semua. Meski ada kemungkinan kalau informasi mereka akan bocor." Tutur Aura lagi.

"Lo harus ngasih tau mereka Gre soal ini!"

"Enggak bisa Fen, gue lagi marahan sama..."

"Shani?" Potong Feni.

Gracia diam tanpa ada balasan darinya. Wajahnya terlihat bingung mau menjawab apa.

"Iya kak! Kasian tau Kak Shani-nya udah bawa coklat udah bawa bunga kayak pacarnya aja!" Sindir Aura. Nadanya begitu santai mengucapkan kata-kata itu. Olla yang sadar gadis itu seketika menyenggol lengan Aura dan memberikan tatapan yang penuh arti. Seakan tau dengan ucapannya gadis itu bukan takut justru biasa saja.

"Kalau aku jadi Kak Shani enggak bakal mau ngasih-ngasih kayak gitu." Lanjut Aura. Ollapun pasrah dengan kelakuan Aura yang selalu di luar nalar.

"Kemarin yang ngasih dua kantong kresek jajan siapa?" Kini Gracia yang memberi sindiran kepada Aura.

"Itu beda Kak Gre. Gue kan enggak ngasih secara cuma-cuma. Gue ngasih ada maksudnya juga kan?"

"Pinter banget ngeles-nya!" Aura justru menjulurkan lidahnya kepada Gracia.

"Gre jangan marahan sama Shani. Pasti sekarang Shani bingung nyariin lo. Apa lagi lo enggak masuk hari ini. Pasti Shani panik!"

"Bener tuh apa kata Kak Feni. Lo sih kak makanya jangan marahan sama Kak Shani!" Sindir Aura lagi. Benar-benar gadis itu enggak ada takut-takutnya.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now