BAB 11

2.4K 261 7
                                    

"Seakan seorang putri raja, berteman dengan seorang pelacur. Enggak pantas."

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad gimana nih satu episode lagi mau?
Sabar ya sobat. Masih mikir mau dibawa kemana cerita selanjutnya.

"Gracia." Pangil Shani dengan lembut. Terdengan ketukan dari sepatu yang Shani kenakan.

"Stop Shan jangan mendekat." Ujar Gracia

Langkah Shani terhenti. Sekitar 2 meter dari gadis itu. Kerutan di kening Shani terlihat. Apa lagi mendengar penuturan dingin dari Gracia. Seingat Shani. Gracia tak pernah menggunakan nada dingin. Kecuali saat Gracia marah sama Shani. Karena Shani lebih memilih Aksa dari pada dia. Ya tentu lah Aksa pacarnya Shani Ge.

Shani melangkah kakinya mencoba mendekat."Gee."

"Gue bilang berhenti Shani. Lo tuli?"bentak Gracia.

Shani tak menjawab, ia hentikan langkahnya. Dan menghela napas panjang. Kenapa dengan Gege? Pikir Shani.

"Mending lo pergi deh Shan. Gue lagi pengen sendiri. Dan bilang sama yang lain. Enggak usah temenan sama gue lagi."Jelas Gracia.

"Kenapa Ge?"

"Gue udah kotor Shan, gue enggak pantes sama kalian. Seakan seorang putri raja berteman dengan seorang pelacur. Apa itu pantes? Enggak Shani!"

"Hey Ge. Kok ngomong gitu?"

"Lo bukan pelacur Ge!" Lanjut Shani. Meyakinkan Gracia.

"Enggak Shan, tubuh gue udah kotor. Seorang anak pemilik sekolah enggak pantes temenan sama gue. Gue juga udah putusin kalau gue akan lanjutin sekolah ke London. Orang tua gue juga udah urus semua."

"Ge kok gitu sih? Kita omongin baik-baik ya! Pliss!" Mohon Shani. Mendekati Gracia. Meraih tangan Gracia. Namun sedetik kemudian Gracia menepis tangan itu. Shani tak mau kalah ia tetap memegang tangan Gracia. Memberikan kekuatan untuknya.

Sejak kejadian itu Gracia begitu tertutup. Bahkan tak ingin bertemu dengan teman-temannya. Seakan gadis ini trauma.

"Ge. Gue mohon dengerin Gue dulu. Bicara sama gue yaa."pinta Shani dengan nada lembut.

Shani mendekap tubuh Gracia. Memberikan usapan pada kepalanya. Begitu lembut. Seketika Gracia menangis di pelukan Shani. Gracia mengeratkan pelukan itu. Menuangkan semua pada pelukan yang Shani berikan.

"Jangan nangis Ge. Gue janji sama lo. Siapa pun orang udah bikin lo kayak gini. Gue pastiin orang itu hancur Ge."

Masih Gracia masih menangis. Tangisannya seakan pecah di sana. Seakan gadis itu sudah menahannya sejak kemarin. Shani menenangkan Gracia. Membiarkan bajunya basah karena air mata dari Gracia. Shani memberikan kekuatan yang Shani punya. Shani bukan hanya seorang teman, ataupun sahabat. Shani sudah termasuk dalam kategori kakak perempuan Gracia. Pasalnya Shani akan melakukan apa saja buat adik kecilnya itu.

Gracia melepas pelukannya. Menatap Shani dengan tatapan yang penuh arti. Dari mata Gracia terpancar tidak ingin meninggalkan Shani. Apa lagi jauh dengan Kakak perempuannya. Namun bagaimana lagi Gracia harus mempunyai keputusan.

"Shan. Lo masih mau temenan sama gue?" Tanya Gracia.

Shani tersenyum tipis." Ge enggak ada yang bisa ngelarang gue temenan sama lo. Lo udah gue anggap sebagai adik perempuan gue. Orang yang harus gue jaga. Sampai ada orang yang bisa ngejaga lo." Jelas Shani.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now