BAB 39

2K 274 14
                                    

🍭Happy Reading🍭


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






***

Malam ini Shani pulang dari rumah Gracia. Langkahnya begitu gontai. Apa lagi dengan raut wajah yang sangat kusut seperti baju yang tidak di setrika. Melangkah maju ke mobil miliknya. Karena sejak di sekolah tadi Gracia tak berbicara dengan Shani. Melihatnya saja seakan enggan.

Bagaimana mengajak bicara Gracia lagi. Shani sudah sangat kehilangan akal kalau Gracia sudah mode diam seperti itu. Berbagai cara sudah Shani lakukan. Sampai membawa bunga dan coklat bahkan membawa makanan kesukaan Gracia. Tapi Gracia tetap tak mau berbicara dengan Shani. Gadis itu pulang dengan keadaan yang tak karuan. Pikirannya kemana-mana. Padahal Shani sudah berjanji pada diri sendiri agar tak membuat Gracia marah. Sebab Gracia adik kedua Shani setelah Fiony.

Tak berselang lama mobil berwarna merah terparkir di rumah Gracia. Setelah Shani pulang mobil itu sudah masuk ke halaman. Terlihat sosok gadis yang keluar dari dalam mobil. Berjalan memasuki pintu dan mengetuknya. Beberapa saat kemudian seorang paruh baya membuka pintu itu.

"Kak Gracia-nya ada mbok?" Tanya gadis itu.

"Ada Non! Silahkan masuk."

Gadis itu mengikuti wanita paruh baya memasuki rumah. Rumahnya sangat megah dan mewah. Mbok membawa gadis itu menuju taman belakang. Gadis itu bisa melihat sosok yang ia cari sedari tadi. Terlihat gadis itu sedang termenung. Entah apa yang di pikirkan.

"Ngapain kesini lagi sih Shan? Gue kan udah bilang enggak pengen ketemu apa lqgi ngomong sama lo!" Ujarnya tanpa menoleh. Seakan gadis itu tau ada yang mendekatinya.

"Ini gue Kak! Olla! Kak Shani udah pulang dari tadi kali."

Gracia yang mendengar itu menolehkan kepalanya. Menatap sosok adik kelasnya yang sudah berdiri di belakang. Olla berjalan menghampiri Gracia dan duduk disamping gadis itu.

"Kalau lo kesini cuman mau ngehina gue mending lo pergi deh La." Jujur Gracia.

"Sadis amat Kak? Gue aja baru dateng. Masa lo mau ngusir gue sih?" Keluh Olla.

"Perlu La. Kalau soal ngehina gue! Gue engga mau kalau gue sakit hati dengerin orang lain ngatain diri gue."

"Dihh jahat banget." Olla memanyunkan bibirnya. Kesal mendengar kakak tingkatnya mengatakakan hal itu.

"Lo enggak bisa nutup mulut mereka dengan kedua tangan lo! Tapi lo bisa nutup telinga lo dengan kedua tangan lo!" Lanjut Olla.

"Tumben lo serius La? Biasanya ngejokes mulu." Sindir Gracia.

"Tuhh kan! Ngejokes salah, serius juga Salah."

"Enggak salah La cuman lo enggak pantes aja kalau serius! Yang pantes tuh..."

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now