BAB 3

2.7K 273 0
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo semua 🫶

Hallo semua 🫶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

**

Adel berjalan keluar ruangan Zee. Setelah cukup lelah Adel menangis di dalam ruangan itu. Adel putuskan untuk pulang. Memang sudah cukup larut malam. Di tangan sebelah kanan Adel memegang es kopi. Dan di sebelah tangan kirinya memegang handphone. Adel fokuskan ke bendah pipih itu. Sampai tak kusadari aku menabrak seseorang.

Brukk!

Es kopi yang Adel pegang tumpah di baju seseorang. Terlihat seorang pasien. Karena terlihat dari pakaiannya. Duduk di kursi roda.

"Aduh." Dia memekik

"Ehh maaf gue enggak sengaja." Sesal Adel dengan wajah paniknya.

Agghhhh kenapa bisa nabrak segala sih? Pake tumpah lagi di bajunya! Gerutu Adel dalam hati.

"Enggak papa kok santai aja." Jawabnya dengan lembut.

Gadis itu benar-benar cantik menurut Adel. Rambut panjangnya yang hitam dan terurai. Apa lagi dengan wajah sedikit bulatnya. Wanita yang sempurna pikirku. Kulitnya begitu putih bersih. Seakan tak ada noda di sana. Lihat mata kecilnya begitu cantik. Apa lagi dengan bibir kecilnya. Terasa pas di wajah itu. Wajah ayunya bak seorang keturunan Jawa.

"Hey." Lamunan Adel buyar seketika. Mendengar suara gadis yang tengah di depannya sekarang.

"Ehh.. ha? Kenapa?"

"Lo enggak ada niat minta maaf gitu?" Tanya gadis itu dengan memasang muka judes.

"Ehh,, maaf saya salah."Ujar Adel sedikit formal.

"Lo umur berapa sih?"

"16 tahun."

"Lebih tua gue jadi."

"Iya kak. Maaf saya salah. Saya enggak liat tadi." Sesal Adel. Sebenarnya Adel belum pernah meminta maaf kepada orang. Apa lagi ini orang yang bahkan enggak Adel kenal. Pasalnya Adel hanya mengakui kesalahannya saja.

"Enggak usah se formal itu juga kali. Santai aja."

"Iya kak. Sekali lagi minta maaf ya kak."

"Hmm,, kalau gitu lo bisa bantuin gue?"

"Bantu apa ya kak?"

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now