Bab 82 (Musim 2)

1.5K 221 11
                                    

🍭Happy Reading🍭

Hallo selamat malam menjelang pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo selamat malam menjelang pagi.
Gimana kabar kalian?
Baik kan.

Aku ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah memberi vote dan juga komen.

Aku sayang kalian semua.



***

Adel dan Zee masih berada di rumah sakit. Tepatnya mereka sedang berada di taman. Kedua gadis itu sedang menunggu Gracia siuman. Adel yang tak mau pulang, padahal sudah Zee tawari untuk pulang. Tapi Adel tetap tidak mau, ia sangat khawatir dengan keadaan Gracia.

"Lo yakin enggak mau pulang?"

"Enggak Zee, gue nunggu kak Gre sadar dulu baru gue balik."

"Ke apartemen kan?"

Kepala Adel menoleh ke arah Zee dan ia gelengkan kepala itu."Balik ke London. Gue pengen ketemu hanya ngucapin selamat tinggal udah itu aja."

"Del,, lo ngomong apa sih? Enggak apa di bicarain baik-baik. Kalau perlu gue yang ngomong sama Mamanya kak Gre."

"Zee, ini masalah gue. Jadi gue harus bisa menghadapinya sendiri."

"Tapi Dell.."

"Zee.. pliss gue cuma butuh support lo aja."

"Gue selalu ngedukung lo, tapi kali ini enggak. Lo mau ngorbanin kak Gre buat orang lain?"

"Bukan gitu maksud gue Zee.."

"Terus apa? Lo biarin kak Gre di dalam cuma sama Gita. Apa lagi lo bilang kalau mau balik ke London!" Potong Zee. "Kalau Kak Shani abis lo!" Timpalnya.

Adel terdiam sejenak, sedikit mencerna apa yang Zee ucapkan. Gadis itu diambang kebingungan, antara pulang atau tetap tinggal. Kalau ia pulang, tandanya masalah itu akan tetap ada. Tapi kalau ia disini, mana bisa ia menemui Gracia.

"Gue mau pulang aja Zee, nenangin diri."

Adel yang semula duduk kini sudah berdiri tegap. Pandangan Zee mengikuti Adel menatapnya heran.

"Lo mau kemana?"

"Pulang ke rumah kak Flora!"

Adel mulai melangkah kakinya menuju parkiran dan diikuti oleh Zee di belakangnya. Langkahnya gontai, pikirannya kemana-mana. Saat sudah sampai di mobilnya. Adel yang akan membuka pintu itu, tanpa ia sadari sebuah tangan menyentuh bahunya.

Tanpa aba-aba sebuah pukulan mendarat di pipi Adel dengan cukup keras. Sampai gadis itu tersungkur di lantai. Zee yang melihat Adel tersungkur sudah pasti ia segera menolongnya.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang