BAB 16

2.4K 270 13
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad selamat siang selamat menikmati episode 15.


***

Empat hari berlalu, Shani kini berada dalam kelasnya. Pakaiannya begitu rapi. Sangat rapi. Matanya terjutu pada Gracia. Pasalnya sebelum itu Gracia duduk dengan Shani. Namun entah kenapa Gracia ingin pindah tempat duduk. Apa lagi lebih jauh dari Shani.

Gracia yang sibuk dengan soal yang diberikan oleh guru. Tak melihat tatap dari Shani. Gracia juga semakin berubah. Sejak kejadian itu. Gracia lebih memilih sendiri. Dan keputusan itu tidak boleh ada yang membantahnya. Apa lagi oleh Shani. Kabar putusnya ia dan Barra juga sudah beredar di penjuru sekolah. Apa lagi dengan adanya kasus pelecehan seksual yang ia alami.

Desas desus tentang Gracia melonjak. Semenjak ia memutuskan keluar dari geng Calla. Meski hal itu terjadi, Siswa-siswi tak berani untuk berbicara secara terang-terangan. Mereka takut Shani akan marah.

Shani melihat gadis itu berbicara enak dengan teman sebangkunya. Apa lagi Gracia memberikan senyum pada dia. Pikiran Shani semakin kacau. Tiba-tiba pandangan mereka bertemu. Gracia yang mau meminjam sesuatu di bangku belakangnya. Tak sengaja melihat Shani yang menatapnya tajam dan penuh arti. Namun Gracia tak menghiraukan tatapan Shani. Ia tetap pada aktivitasnya.

Meski ia tau bahwa ia juga sangat merindukan Shani. Namun Ia harus belajar jauh dari teman-temannya. Ia tak mau teman-temannya juga ikut terkena imbas karena dirinya.

Ingatan Gracia berputar lagi mengingat empat hari lalu ia memutuskan untuk keluar dari Anggota Calla.

Empat hari lalu!!

"Kenapa sih Ge? Enggak dengan cara keluar juga kan?"Jawab Shani dengan penuh emosi.

"Gue udah putusin kalau gue keluar dari geng Calla Shan. Gue ada Hak buat keluar."Jawab Gracia tak mau kalah dengan Shani.

"Gue juga punya Hak ngelarang lo keluar."

"Hak lo apa? Lo kaptennya? Tapi lo enggak berhak menghentikan gue buat keluar."

Anggota Crocus dan Calla berkumpul jadi satu. Mereka melihat perdebatan yang sengit antara Shani dan Gracia. Pasalnya mereka belum pernah melihat hal itu.

"Shan tenang." Ujar Aksa menenangkan Shani. Mengenggam tangan gadis itu.

"Kenapa sih Gre harus keluar?" Tanya Siska.

"Iya Gre kenapa? Kita selesaikan bareng-bareng masalah lo."

"Kita udah sepakat buat sama-sama kalau ada apa." Ujar Feni. Berusaha meyakinkan Gracia.

"Kali ini beda Fen. Gue yang enggak bisa."

"Sayang."

"Stop bilang sayang. Kita udah enggak ada hubungan apa-apa. Dan inget satu hal, gue enggak mau kenal sama orang, yang diam aja saat temennya ngelakuin kesalahan."

Barra hatinya seperti tersentil oleh kata-kata Gracia. Barra tau apa yang di ucapkan Gracia itu memiliki arti. Pasalnya Gracia tak pernah menggunakan teka-teki soal perkataan.

"Maksud lo apa sih Ge?" Tanya Shani. Kini amarah Shani semakin memuncap. Gracia berusaha menahan ketakutan. Karena yang di takuti hanya saat Shani marah.

"Lo pengen tau maksud gue apa? Tanya tuh sama temen pacar lo. Mereka dulu udah pernah ngelakuin apa?" Jelas Gracia

"Kalau udah salah tuh tanggung jawab enggak malah kabur." Lanjut Gracia. Nadanya dingin. Begitu dingin.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora