BAB 49

1.9K 281 13
                                    

🍭Happy Reading 🍭

🍭Happy Reading 🍭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Anin menghampiri Adel yang sudah tersungkur di aspal. Sedari tadi Zee sudah meminta tolong untuk menghentikan pukulan itu. Namun seakan Anin tuli, Zee juga sudah mengeluarkan sumpah serapahnya pada Anin. Adel terlihat babak belur di wajahnya. Gadis itu sudah tak bisa lagi berdiri dengan tegak.

Anin jongkok dan menarik rambut Adel. Sampai gadis itu mendonggak.

"Itu akibatnya lo main-main sama gue! Bukan hanya Zee yang bakal merasakan tapi lo juga." Ujar Anin dengan senyum miringnya. Seakan gadis itu puas dengan apa yang sudah ia lakukan.

"Lo bakal tau akibatnya lagi kalau gue masih liat lo jalan sama Gracia. Bukan hanya Zee, tapi juga Fiony."

Adel justru tersenyum miring mendengar penuturan dari Anin."Lo pikir kak Gege bakal suka balik sama lo? Enggak Kak! Justru dia bakal benci sama lo."

Mata Anin terlihat melotot mendengar ucapan Adel. Dengan segera Anin meninggalkan Adel di sana. Begitupun dengan Zee, gadis itu masih terikat di kursi dengan wajah yang babak belur. Mereka semua terdiam di sana. Suasana juga sangat sepi, hanya Ada lampu penerangan yang memadai. Adel masih tersungkur di aspa, gadis itu berusaha bangkit.

Adel paksa tubuhnya untuk berdiri, ia paksa kakinya untuk menopang tubuh lemahnya. Gadis itu terlalu gigih untuk berjuang. Adel sudah berapa kali jatuh, namun bangun lagi. Badannya sakit, sangat sakit.

"Enggak usah di paskah, lo enggak akan bisa." Ketus Zee.

Namun gadis itu seakan tuli dengan ucapan Zee. Sedikit kemudia ia bisa berdirkan tubuhnya. Jalannya tak imbang, jarak antara dirinya dan Zee cukup jauh. Namun ia tetap paksakan. Adel berusaha melepaskan ikatan Zee.

"Lo bohong sama gue!"

"Zee..."

"Gue enggak nyangka lo bohongin gue sama Fiony.! Maksud lo apa?" Tutur Zee lagi. Nadanya terlihat kecewa dengan Adel.

Adel tak mampu menjawab ucapan Zee, karena ini bukan waktunya untuk berdebat. Adel tau pasti Zee kecewa dengannya. Namun Adel sudah siap untuk di benci Zee dan Fiony.

Zee sedari tadi misuh-misuh enggak jelas, karena Adel tak kunjung menjawabnya. Adel hanya fokus pada ikatan Zee. Meski sedikit sakit badannya tapi Adel paksakan untuk melepas tali itu. Dengan sedikit tenaga akhinya tali yang melilit tubuh Zee.

Tali Zee terlepas dan Adel ambuk menghantam tubuh Zee. Zee menopang tubuh lemah Adel.

"Del! Del!" Panggil Zee dengan menepuk pipi Adel beberapa kali. Namun tak ada respon dari gadia itu.

Zee meminta tolongpun tak bisa, karena keadaan tempat yang sepi dan jauh dari pemukiman. Mustahil  ada yang menolong mereka. Zee berusaha mengangkat tubuh Adel, membopongnya ke pinggir.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now