BAB 74 (MUSIM 2)

1.4K 231 11
                                    

🍭Happy Reading🍭

🍭Happy Reading🍭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





***

Beberapa menit kemudian Shani sampai di rumah Gracia. Shani dan Olla yang baru saja masuk sudah mendapati kepanikan si mbok dari dalam rumah.

"Mbok yang tenang dulu! Tarik napas!" Ujar Shani berusaha menenangkan si mbok.

"Ada apa mbok?" Tanya Shani setelah si mbok udah mulai tenang.

"Itu Non! Non Gracia dari tadi pulang nangis dan ngunci kamarnya." Ujar Si mbok.

"Antar saya kesana mbok." Titah Shani.

"Baik Non."

Si Mbok mengantarkan Shani menuju lantai atas dan di ikuti oleh Olla.

Saat sudah sampai, Shani menyuru si mbok untuk membuatkan minuman untuk Gracia.

Tok Tok Tok

"Gre! Ini gue Shani, buka pintunya dong Gre." Ujar Shani begitu lembut.

Namun tak ada balasan dari Gracia, pintu kayu itu tetap tak terlihat terbuka. Shani mengetuknya lagi. Tapi masih sama.

"Gre! Gue tau lo di dalem, ayo cerita sama gue. Lo enggak percaya sama gue lagi ya?" Ujar Shani dengan sangat lembut.

Olla yang melihat pemandangan itu sontak tertegun dengan Shani. Ternyata gadis itu hanya lembut dengan Gracia, bukan dengan yang lain. Termasuk dirinya mungkin. Shani seperti sangat menyayangi Gracia, bisa di lihat dari kepeduliannya.

"Gee! Gee!" Panggilan Shani sangat lembut.

Beberapa saat kemudian Olla terlihat kaget dengan suara pintu yang terbuka tiba-tiba. Menampilkan sosok gadis dengan rambut acak-acakan dan mata yang terlihat sebam.

Tak lama kemudian Gracia memeluk tubuh Shani yang membuat Shani sedikit oleng. Tak berapa lama tangisan terdengar di telinga Shani. Shani menenangkan Gracia dengan mengusap lembut pungung Gracia. Tak hanya itu Shani turut menenangkan Gracia.

"Shan! Adel mutusin aku!" Ujar Gracia dengan suara yang terbata-bata.

Olla dan Shani kaget dengan penuturan dari Gracia. Pasalnya bukan itu yang ingin mereka dengar.

"Kamu beneran?" Tanya Shani memastikan.

"Beneran Shan..hiks..hiks..hikss."

Shani kembali mengelus rambut Gracia dengan lembut. Masih sama Gracia masih menangis mengeluarkan tangisannya.

"Kamu tenang dulu ya." Ujar Shani dengan melepas pelukan itu. Mengusap air mata yang membasahi pipi Gracia. Memberikan senyum manisnya pada Gracia.

"Masuk dulu yuk, kita bisa pelan-pelan." Ujar Shani merangkul pundak Gracia dan tangan satunya mengenggan pergelangan tangan Olla. Karena ia tau bahwa Olla ingin beranjak pergi.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now