BAB 6

2.4K 253 1
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad.
Kalau boleh tau dari mana aja nih yang baca?
Hehehe kabar kalian gimana?
Sehat kan?

Kalau boleh tau dari mana aja nih yang baca?Hehehe kabar kalian gimana?Sehat kan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Adel melihat seorang gadis yang tengah di bawa oleh laki-laki. Mata Adel menbulat melihat siapa gadis itu. Tak lain adalah kakak kelasnya Gracia. Adel seakan enggan untuk melihatnya. Toh bukan urusannya. Namun itu bukan Barra pacaran Gracia. Dia Angga. Yang tengah memapah Gracia menuju salah satu kamar yang ada di Bar. Terlihat sempoyongan mereka.

"Sayang mau kemana kita?" Tanga Gracia yang belum sadar dengan siapa dia bicara. Matanya telihat buram. Apa lagi Barra dan Angga terlihat sama kalau dilihat dari punggungnya.

"Kita ke lantai atas ya. Kita main di sana." Jalas Angga.

"Main apa? Aku enggak mau aku mau kesana aja sama temen-temen."

"Udah kita berdua aja enggak usah sama mereka."

"Nanti aku di cariin sama mereka sayang."

"Aku udah izinin tadi."

Gracia menuruti langkah Angga. Masing-masing dengan langkah sempoyongan. Langkah demi langkah menaiki anak tangga. Tepat pada pintu kayu jati yang begitu mengkilap. Angga membuka pintu itu dan membawa Gracia masuk ke dalam. Namun Angga tak tau sedari tadi ada mata yang mengawasinya. Adel gadis itu terus mengawasi, sampai mereka masuk kedalam.

Pikirannya kemana-mana. Mengingat giaman dia tak bisa menjaga Fiony. Laki-laki yang bisa hidup bebas tanpa beban dan hidup tenang. Sedangkan Fiony menderita harus menanggung beban.

Di dalam kamar itu Gracia sudah diletakkan di kasur. Matanya masih terpejam dan kepalanya pusing.

"Gue udah lama ngincer lo. Tapi lo pacaran sama Barra. Kalau gue enggak bisa dapetin Lo seenggaknya gue bisa nyicipin lo." Gumam Angga dengan menampilkan seringainya.

Angga melangakah menuju kasur. Mengungkungnya. Laki-laki itu berusaha membuka baju yang Gracia kenakkan. Gracia yang mungkin sedikit sadar berontak. Tangannya menghalangi Angga untuk membuka baju.

"Tenang sayang. Kamu harus tenang."

"Kamu apa-apaan sih?" Ujar Gracia.

Gracia yang sadar kalau itu bukan Barra. Berusaha menetralkan matanya. Betapa terkejutnya gadis itu ketika melihat siapa yang sudah berada di atasnya.

"Angga lo ngapain? Dasar Brengsek lo ngapain?" Umpat Gracia

Namun umpatan yang Gracia lontarkan tak mempen untuk Angga. Dia tetap melakukan aktivitasnya. Memaksa membuka baju Gracia.

Plaakkkk!!

Tamparan mendarat di pipi mulus gadis itu. Warnanya memerah. Sontak gadis itu meringis kesakitan dan memegangi pipinya yang terasa panas.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now