BAB 54

1.7K 292 53
                                    

🍭Happy Reading 🍭

🍭Happy Reading 🍭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Lo enggak pantes Del jadi pacarnya Gracia, yang pantes tuh gue." Sombong Angga.

"Lo punya apa? Mantan narapidana aja bangga!" Adel tertawa geli.

Angga mendekati Zee, tangan laki-laki itu menyentuh pundak Zee. Entah apa hanb akan di lakukan tapi seakan mempunyai maksud tertentu.

"Lo enggak malu punya temen Lesbi?" Tanya Angga tepat berada di samping kepala Zee.

Zee terlihat menahan amarahnya, entah marah kepada siapa. Tapi mata gadis itu menatap tajam ke arah Adel. Angga yang melihat tersenyum sinis ke arah Adel. Namun Adel hanya biasa saja saat Angga tersenyum sinis kepadanya.

"Brengsek!" Seketika Zee memukul pipi Angga sampai laki-laki itu tersungkur di lantai. Semua orang kaget dengan apa yang di lakukan Zee saat ini. Pasalnya terkejut dan tak menyangka Zee akan memberi pukulan pada Angga.

"Zee lo gila? Ngapain mukul gue?"

"Cowok brengsek dan kurang aja kaya lo berhak buat dipukul." Ujar Zee gadis itu seakan geram dengan kelakuan Angga.

"Maksud lo apa anjing!" Tanya Angga dengan memegang pipinya yang panas.

Zee tersenyum miring kepada Angga."Lo emang bego ternyata! Gue udah duga sih kalau lo enggak akan nyadar hal itu. Tapi ya untung lah, rencana kita berhasil Del." Ujar Zee menghampiri Adel dan Gracia.

Adel memberi tos kepada Zee dan tersenyum penuh kemenangan.

"Gimana permainannya? Seru! Jelas seru lah, tokoh utamanya kan lo!" Ujar Adel mematap Angga.

Gracia mengerutkan keningnya mendengar pernyataan dari Adel. Apa lagi saat ini tangannya masih di genggam erat oleh Adel.

"Gue pinter kan Del kalau ngatur skenario?" Sombong Zee.

"Pinter banget malah, gue sampek enggak nyangka bisa se epik itu."

"Yahh, biasa lah gue kan udah nonton drakor jadi belajar sedikit-sedikit dari sana."

Senyum Adel dan Zee berkembang lagi saat melihat amarah Angga yang sudah memuncak.

"Nin lo enggak mau ngelakuin apa-apa gitu? Gue habis di tonjok sama Zee!" Adu Angga kepada Anin. Laki-laki itu menghampiri Anin dan membungkukkan badannya karena sedari tadi Anin menundukkan kepalanya.

Terlihat tangan Anin yang sudah mengepal. Emosinya juga sudah terlihat akan muncul. Kepala Anin mendongak melihat Angga. Mata Anin sudah menatap tajam Angga, bukan mata yang biasanya diperlihatkan. Seakan dari mata itu ada kebencian disana. Anin seketika mendorong Angga agar menjauh dari dirinya.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now