BAB 24

2.3K 286 24
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo selamat Siang warga Wattpad
Wah siang-siang gini enaknya baca cerita Zee dan Adel ya.
Hehehe.

Aku mau tanya kalian tau enggak penyihir apa yang suka jualan vocher?
Siapa yang bisa jawab?

"Gadis manis dengan sejuta Puisi. Hallo aku Ervii."

***

Diruang kepala sekolah Zee yang sudah duduk disamping Adel.  Di samping Zee terdapat kepala sekolah. Sedangkan di depan Zee terdapat Barra dan juga orang tuanya. Barra yang babak belur meringis kesakitan.

Terlihat dari Wajah Zee begitu menahan amarah. Wajah gadis itu sudah memerah. Tangganya ia kepal kan secara kuat. Namun digenggam oleh Adel. Karena Adel tau Zee akan bisa menghajar Barra lagi.

"Coba jelaskan gimana kronologinya?" Tanya kepala sekolah.

Zee berdiri menunjuk Barra" Dia udah dorong Adel pak. Jangankan Barra yang punya sekolah pun bisa gue patahin tangganya."

Adel yang masih berusaha menahan amarah Zee. Adel menyuruh Zee untuk duduk lagi.

"Apa kamu tidak di ajari sopan santun? Sama orang tua kamu?" Tanya laki-laki paruh baya di samping Barra.

"Jangan pernah anda membawa orang tua saya. Sebaiknya anda ajarkan anak anda yang benar." Ujar Zee. Menatap tajam laki-laki paruh baya itu.

"Anak kurang ajar." Umpat laki-laki itu.

"Saya tidak mau tau pak Amir. Anak ini harus mendapatkan hukuman yang setimpal." Lanjut Laki-laki itu lagi.

Tanpa mendengarkan apa yang akan di ucapkan oleh kepala sekolah Zee dengan segera pergi meninggalkan ruang itu. Dan disusul oleh Adel.

"Zee." Panggil Adel.

Namun Zee seakan tak mendengarkan panggilan dari Adel. Tetap berjalan dengan perasaan yang begitu marah.

"Zoyy tungguin."

"Apa sih Del?"

"Zoy enggak papa! Its oke!."

"Enggak papa gimana? Gue denger dari Olla aja lo pingsan."

Adel terdiam sejenak. Bibirnya terasa Keluh saat mendengar Zee tau kalau ia sampai pingsan. Semoga saja Olla tidak menceritakan yang lain.

"Dasar mau bunuh temen sendiri."

"Terang-terangan mau bunuh temen lagi."

"Sadis."

"Psikopat."

Banyak umpatan dari mereka yang mencerca Zee. Apa lagi yang mereka bilang adalah sindiran untuk Zee. Zee yang mendengar hal itu seakan ingin marah namun gadis itu mendapat gelengan kepala dari Adel.

"Gimana umpatan dari mereka? Jadi gue berhasil nih byuat berita yang enggak-enggak tentang lo." Suara seseorang mengalihkan pandangan mereka. Kepalanya mereka tolehkan ke kanan. Terlihat kapten dari Calla yang sedang melipat kedua tangganya di depan dada.

"Fiony enggak akan suka lo kayak gini Kak."Ujar Adel.

Shani tersenyum miring."Lo jangan sok peduli sama Fiony."

"Kita emang peduli kak sama Fiony."

"Kalau kalian peduli enggak akan ngehacurin masa depan Fiony." Tukas Shani.

"Kita enggak pernah ngehancuri! Fiony di jebak."

"Biar gue kasih tau ya kak__"

"Zee." Belum sempat Zee meneruskan sudah di potong oleh Adel. Dengan menggelengakan kepalanya. Namun Zee seakan tak menghiraukan Adel.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now