BAB 14

2.4K 237 4
                                    

🍭Happy Reading 🍭

Hallo warga Wattpad selamat malam.
Aku berterima kasih buat yang udah komentar.
Aku suka sekali saat kalian komen.

*

**

Freya kini sudah berada di sebuah cafe. Bersama Muthe temannya. Suasana di tempat itu begitu ramai. Memang interior di cafe itu begitu menarik perhatian. Apa lagi cafe ini baru buka beberapa hari lalu. Muthe dan Freya sangat suka hal yang baru. Apa lagi di sini baristanya ganteng.

"Oniel." Teriak Freya. Melambaikan tangannya kearah gadis yang tengah mencari seseorang. Gadis itu tersenyum melihat orang yang ia cari.

"Freya. Muthe aduhh gue kangen banget sama kalian berdua." Ujar Oniel dengan begitu heboh. Sembari memeluk mereka berdua.

"Kita juga kangen banget sama lo." Sahut Freya.

"Udah-udah dilihatin orang enggak malu apa?" Ujar Muthe.

Mereka melepas pelukannya. Oniel duduk berhadapan. Terlihat bahagia Oniel saat ini. Matanya terlihat berbinar.

Oniel adalah teman akrab Freya dan Muthe. Mereka sudah berteman cukup lama. Pasalnya Oniel adalah teman masa kecil Freya. Mereka juga di pertemukan kembali di Smp. Oniel juga tau tentang Kakaknya Freya yaitu Siska. Mungkin Siska lupa dengan Oniel. Karena waktu itu memang Oniel tidak terlalu dekat dengan Siska. Apa lagi Siska adalah anak yang tidak bisa akrab dengan orang Baru.

Mereka bertiga seakan nostalgia lagi. Banyak cerita dari mereka. Apa lagi hampir 2 tahun mereka tidak bertemu. Kerinduan yang mereka rasakan seakan terbalaskan.

"Gimana sekolah lo Niel? Lo pasti kenal dong sama Kakak gue?" Tanya Freya. Sukses membuat Oniel kaget. Bingung mau jawab gimana.

"Iya Fre gue kenal kok. Makin cantik tau Kak Siska." Ujar Oniel.

"Wahh bener banget tuh. Apa lagi sekarang dia makin bucin sama si pacarnya itu. Kak Andra." Jelas Freya dengan mengembangkan senyum pada Oniel

"Wih keren ya lo bisa sekolah di sana. Gue aja pengen sekolah di sana." Antusia Muthe.

"Apanya yang keren. Gue aja enggak mau sekolah di sana."

"Lo sih yang aneh, di sekolahin elit kayak gitu enggak mau."sindir Muthe.

"Gue punya alasan ya kenapa gue enggak mau sekolah di situ."

"Apa alasannya? Alasan lo enggak logis tau enggak! Mana ada alasannya yang enggak mau ketemu sama kakaknya tiap hari?"

"Gue bosen ketemu kakak gue. Dirumah ketemu. Di sekolah ketemu. Pasti kakak gue bawel banget di sana."

"Seorang kakak pasti melindungi adiknya Fre."balas Oniel.

"Lo selalu Niel, membela Kak Siska."

"Enggak gitu Fre kan emang bener. Kak Siska pasti punya alasan kenapa selalu bawel sama lo."

"Iya-iya."

"Niel." Panggil Muthe. Oniel menatap Muthe, menunggu apa yang akan ia ucapkan.

"Lo enggak pantes ngomong bijak."

Sontak mereka semua tertawa mendengarkan apa yang diucapkan Muthe.

"Bijak bukannya pungutan yang wajib diberikan pada negara?"

"Itu pajak dodol."

"Jauh kali Niel."

"Enggak papa yang penting kalian ketawa."

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now