KERJA KELOMPOK 2

135 10 0
                                    

"Lo, abis ciuman, ya? Sama si-" pertanyaan Sendy mengantung saat mulutnya langsung dibekap oleh Raya. Raya menatap tajam, mengisyaratkan Sendy untuk bungkam.

What the- Kiran menunduk malu, dalam hati Kiran meruntuki pertanyaan polos Sendy. Tapi, salah dia juga yang membiarkan maskernya terbuka. Kiran langsung memperbaiki posisi maskernya, menutupi bagian bibirnya.

"Lo ngomong apaan, sih?" Sewot Kiran. "Gue abis ngerujak, jadi bibir gue kayak gini. Jangan sok tau Lo." Sambungnya, sedikit ngegas.

Sendy melepaskan tangan Raya dari mulutnya. Menatap malas Kiran. "Gue mah fine-fine aja, mau Lo ciuman, pelukan, terserah Lo. Asal, jangan sampai menganggu laju proyek kita."

Demi saus tartar, Raya kembali membungkam mulut Sendy. Sepertinya, dia sedang malas sekali mendengar omong kosong dari mulut Sendy. "Lo bisa diem kagak? Kasian, Kiran lagi berfikir konsep cerita webtoonnya! Kagak peka banget Lo jadi cowok." Sembur Raya.

William yang awalnya hanya menonton kembali mengambil alih pembicaraan. William menyodorkan kertas kemarin. "Rencana gue, cuma buat 20 chapter. Jadi, kayak webtoon pendek gitu. Tapi, si ceritanya bersambung. Ngerti kan, Ran?"

Kiran yang saat ini sedang konek mengangguk.

William tersenyum tipis, "Jadi, kalian mau ngangkat gendre apa? Gue pribadi pengen fantasi. Kalau kalian?"

"Action!" Seru Sendy.

"Comedy!" Seru Raya.

William menepuk pelan punggung tangan Kiran, sepertinya Kiran terlalu terlarut dalam proses berfikirnya. "Lo mau gendre apa?"

"Romance." Jawab Kiran, singkat.

Raya dan Sendy berdecih.

"Nggak asik, ah. Pengen yang gereget guwa!" Ujar Raya. Diangguki Sendy.

William menghela napas panjang.

"Okay, temen-temen ku yang bego. Lo semua nggak perlu debat lagi, jangan buang-buang oksigen okeh? Gimana kalo kita campurin ini semua? Jadi, gendre action 40% romance 20% comedy20% fantasy 20% gimana? Setuju?"

Raya menggeleng tidak setuju.

"Kenapa comedy cuma 20%?" Protesnya.

William mengusap wajahnya lelah.

"Nanti kita presentase lagi. Soal ceritanya, kita kasih Kiran waktu satu hari. Besok, kita buat jalan ceritanya dan nanti dikembangkan sama Kiran. Gitu." Jelas William.

Raya tetap menggeleng.

William menatap malas gadis itu.

"Hidup Lo bener-bener candaan semua, ya?"

MR. ARDJUNA RIGHT [SELESAI]Where stories live. Discover now