Elemental 2_Taufan

3.5K 215 1
                                    

Teriknya cahaya sang mentari menghujani kulit pemuda beriris biru muda dengan pakaian sekolah ditambah rompi senada warna mata, tak membuatnya bahkan berfikir untuk menghentikan putaran roda skateboard yang kian panas terkena aspal lapangan. Ya, pemuda yang kini tengah menuju pohon rindang disisi lapangan sambil terus mengendarai papan beroda itu tak lain adalah Taufan.

"Panas banget woy, udah lanjutin sore aja, gua ga tahan serius", keluh bocah botak pada Taufan yang mendekat.

" Biasa aja perasaan panasnya, lebay dah"

"Woy, ini tuh hampir 40° celcius, biasa aja? Nih kulit gua, merah-merah gini anj*r", cetus seorang perempuan sambil mengusap kulit tangannya kasar.

" Iya, lagian lu kenapa sih latihan milih waktu pas terik kayak gini, diketawain tuh ama rumput yang bergoyang", sahut Andy lagi tak mau kalah menyalahkan teman keras kepalanya itu.

"Hehe, ya gimana lagi, nanti sore gua mau ketemu cewe, ampe malem kayanya, jadi yah, ga ada waktu lain selain sekarang, kan besok udah penilaian ekstrakurikuler bulanan kan", cengengesan tak berdosa (pengen gua tabok tapi ganteng🙂).

" Bulanan doang, kecil itu, ga usah latihan juga kita dapet nilai bagus, ini serius kita mau latihan atau fotosintesis sih disini? Buset dah gua ga tahan, pulang aja udah", tak sempat berdiri dari lesehannya, bocah botak itu dihentikan oleh otaknya yang tiba-tiba mengingat sesuatu.

"...Lah, ngomong-ngomong, cewemu yang mana?", tanyanya penasaran.

" Eh iya, lu masih pacaran ama si Lia itu?", tak ketinggalan juga perempuan yang ternyata bernama Danica menatap serius pada rekan seperjuangannya itu.

"Lha iya, sejak kapan gua bilang putus ama dia, berarti terus lanjut dong, gua kan cuman setia ama 1 cewe, kalian tau sendiri lah😎"

Krik, krik, krik (bunyi hujan diatas genteng, oh salah ya, maap)

"Fan, udah berapa kali gua bilang putusin udah tuh anak, gua merasa dia ada maunya loh, masak yang dulunya jutek ampe kaya musuh bebuyutan ama lu, tiba-tiba jadi baik trus nembak lu malahan, gua curiga banget serius" ~ Andy

"Eh udah, ga usah dibahas, kan udah gua bilang, paling dia udah nyesel benci gua yang anak baik ini😂", jawab Taufan santai.

" Kami serius, Fan. Kami ga mau lo kenapa-kenapa"~Danica

"..."

"Hahahhaha, ey ey, udah, gua tau ko gua tuh berharga bagi kalian, tapi ya ga usah overprotective gitu dong", masih tak berhenti tertawa, Taufan mengambil air minum kemasan miliknya dan langsung minum tanpa memperhatikan ekspresi teman-temannya.

" Ih, apaan sih lu, Fan🙄", kata mereka berbarengan.

Dalam segarnya air minum, sebuah seringai muncul walau hampir tak terlihat.

"Tunggu saja", batinnya

_________________________________

Taufan, elemental ke 2 setelah sang kakak sulung. Periang, murah senyum, dan tampan. Hobbynya bermain skateboard, sudah itu saja. Walaupun sebagai kakak dari 5 adik, tak membuatnya terlihat dewasa sedikitpun, malah dialah yang paling usil dan konyol. Setiap hari selalu saja ada keributan yang diketuai olehnya, bahkan terkadang Halilintaroun menjadi mangsa saat yang lain tak dapat dijangkau. Cukup berani memang, tapi...dibalik wajah ceria nan jahil itu, ada sebuah karakter diri lain yang bersembunyi, tak pernah dilihat siapapun kecuali salah satu saudara elemental yang tau segala rahasia. Hanya dia yang pernah melihat sisi Taufan yang lain, begitu berbeda 180° besarnya.

Boboiboy Elemental ~Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon