Persatuan Geng Penguasa

870 78 22
                                    

Bugh

...

Tatapan sedingin es itu menyaksikan pria berbadan tegap dihadapannya mati dengan mata terbuka, ia tak lagi segan menunjukan betapa kejam dan sadis dirinya saat ini

Setelah sekitar 5 menit menghindar dari serangan lawan, sekali tangan penuh darahnya menyentuh tubuh mafia itu ia langsung naik ke belakang punggungnya untuk memburu leher dengan gesit

Tak butuh semenit, kepala yang tak bisa menghindar itu dengan ganas diputar 360 derajat seperti burung hantu. Membuat tuannya membatu lalu jatuh dalam keadaan tak bernyawa lagi seperti sekarang

Taufan yang masih melayangkan kebencian dari mata safirnya kini melangkah maju untuk mengambil senapan dari tangan manusia yang tergeletak di depannya

Setelah mendapatkan senjata, ia membidik pria itu tepat di kedua matanya

Dorr

Dorr

...

"Jangan menatapku dengan tatapan menjijikanmu", aura dingin dalam keheningan kembali terasa pekat

Kedua mata yang tadinya terbuka kini tertutupi oleh darah yang terus mengalir dari kedua lubang sasaran Taufan

Entah kenapa seakan sesuatu yang benar-benar Taufan akan muncul, ia bisa merasakan kemarahan dan emosi itu semakin tak bisa ia kontrol

Kemurkaan yang tak pernah ia rasakan seperti ingin muncul ke permukaan saat safirnya menatap kembali sang kakak yang tak bergerak sedikitpun

...

"Tunggu aku kembali. Aku akan membunuhmu jika kau tidak bertahan"

Bahkan untuk yang kedua kalinya

Dadanya terasa sesak saat batinnya mengucapkan ancaman itu, seakan meyakinkan diri sendiri jika kakak satu-satunya memang masih bernafas. Namun sekeras apapun hatinya membantah, otak dan mata Taufan tak bisa berbohong. Darah yang terus mengalir bagai sungai juga letak tembakan yang terlalu bahaya terus membuat badai semakin mengamuk dalam dirinya

Ia melangkah menjauh, dengan keyakinan penuh meninggalkan darah musuh sebagai jejaknya.

Dibukanya pintu utama rumah tanpa takut musuh akan tau ia sedang berkeliaran, namun tak ada siapapun...sampai matanya yang kini setajam bilah pisau menangkap sekumpulan senjata siap siaga untuk menembak dari balik semak-semak sana

"Fan!"

Taufan menoleh pelan

Dalam sekejap segerombolan remaja seumurannya menampakkan diri juga merapat pada pemimpin mereka yang sudah datang

...

"Berapa orang semuanya?"

"50 orang Fan"

"Okay"

"kalian hati-hati! Jangan sampe kita kalah, musuh kita kali ini jauh lebih kuat dari yang sebelumnya", lanjut Taufan sedikit keras agar terdengar oleh semua pasukan

"Dimana mereka Fan?"

"Gua juga ga tau, tapi mereka masih disini. Yang terpenting kita harus temuin mereka dan pastiin keluarga gua keluar dengan selamat"

...

"Fan, Lu baik-baik aja kan?", Hamdan mendekat saat menyadari orang di depannya terasa aneh dan memastikan keadaan rekan yang dipenuhi darah ditubuhnya itu

Penampilan Taufan saat ini memang membuat siapa saja akan bertanya kondisinya, bahkan baju kaos biru oversize yang ia pakai penuh oleh darah yang tak lain adalah darah Hali hingga membuatnya menjadi biru tua dengan kesan merah marun

Boboiboy Elemental ~Where stories live. Discover now