Bangun dan Hadapi musuhmu!

1.2K 107 2
                                    

Krett

Pintu kayu terbuka membuat semua mata tertuju menunggu siapa yang akan masuk.

"Excuse me"
"Heleh, sok inggris lu, Fan", gerutu seorang remaja berseragam acak dengan kancing terbuka semua. Untunglah kaos hitam itu menutupi badan kurusnya.

"Ih, biasa lah kan gua international playboy kan yak, jadi lumayan ngomong inggris dikit"

"Baru dateng lu? Kirain dah mati tau ga😂"

"Ya gitulah, Ayah gua pulang, jadi ga bisa kemana-mana sembarangan atuh. Nanti dia curiga lagian, kan bahaya", Taufan dengan santai duduk disofa dan memangku gitar disampingnya sementara yang lain sibuk bermain kartu.

" Eh Ayahmu gak tau soal geng kita kan?"

"Ga mungkin ga tau dia mah"

"Lha Trus?"

"Baru aja pulang sehari, gua orang pertama yang dikasih wejangan. Entah siapa yang ngasih tau. Yang jelas bukan kak Hali, pasti Ayah tau dari kenalan di sini, untunglah dia percaya geng udah bubar"

"Hadeh, sekarang kan lu jarang nongol jadinya"

"Ah gapapa, wong Ayah cuman tinggal kurang dari sebulan kok disini. Biasa, kerjaan."

"Hmm, lha terus si Lia mau kita apain tuh bocah?", tanya pemuda ganteng bernama Hamdan (ganteng-ganteng gini dia adalah wakil geng TX lho).

" Oh iya, lupa pula aku. Nanti lah diurus, kita nyante dulu, kalian dah makan?"

"Udah tuh, baru aja. Lu makan sana, ada seblak tuh"

"Waduh, enak tuh. Bentar gua makan abis 1 lagu", perhatian taufan kini teralih pada gitar coklat dipangkuannya. Dipetiknya gitar itu dengan lembut sembari memandang jauh ke arah jendela.

  (Silahkan ditonton videonya yah)

" Lia ga bangun kan?", setelah puas menyanyikan lagu kesukaan Lia itu, Taufan beranjak ke arah ruangan tempat Lia disekap tanpa menunggu jawaban temannya.

TAUFAN POV

Aku buka pintu yang langsung menampakan Lia tertidur lelap dengan tangan dan kaki terikat di sebuah kursi. Ide bagus hanya memberinya obat tidur, tak akan mempengaruhinya lebih serius. Kututup kembali pintu itu meninggalkan kami berdua di ruangan berukuran sedang dengan cahaya remang ini.

   Aku tersenyum melihat wajahnya yang tetap cantik saat tertidur. Sayang sekali wanita secantik dia harus jadi musuhku, tentu saja aku tidak akan menyakitinya mengingat memori saat kami berpacaran dulu.

Kelopak mata indah itu perlahan membuka membuatku terhenti akan lamunanku yang terus menatapnya.

"Egghh...Taufan?"
"Udah bangun?", tanyaku basa basi dengan senyuman mengejek.

"Hey Taufan, lepaskan aku!!! Berani-beraninya kau menculikku hah! Akan aku balas semua perlakuanmu padaku!!!"

"Stt stt, kamu baru aja bangun loh, udah kayak ayam bertelur aja, hahahha"

"Kau pikir dengan menculikku semuanya akan berakhir begitu saja hah?"

"Yaa, mungkin tidak. Tapi setidaknya aku bisa memutus komunikasimu pada TR, keren kan?"

"Dasar brengsek, lepaskan aku atau kau akan menyesal nanti!", ancam Lia, amarah terlihat jelas diwajahnya yang kian memerah.

" uuu, takutnyaa, hahaha"

"Asal kamu tau ya Lia, ancamanmu itu ga berpengaruh sedikitpun, kalo aku mau, aku bisa suruh yang lain habisin kamu terus buang mayatmu ke laut tanpa seorangpun bakal curiga. Jadi sebaiknya kamu pasrah aja dan turutin mauku", sambungku. Hm, aku merasa sesi interogasi ini akan menarik.

Boboiboy Elemental ~On viuen les histories. Descobreix ara