Elemental 1 End

965 92 26
                                    

Tok...tok...tok

Tangan penuh darah itu seakan tak bernyawa mengetuk pintu di depannya. Pandangan kosong penuh penyesalan tampak jelas pada manik silver yang kehilangan kilau itu

Wajah Solar yang selalu ia banggakan kini penuh bercak darah yang mulai mengering, ia bahkan tak memiliki keinginan untuk menyekanya.

Air mata seakan tak mau lagi keluar menyertai tuannya seakan enggan akan emosi yang terlalu kuat. Luka di kakinya terasa perih namun masih tak bisa mencuri perhatian Solar yang sedang menerawang di depan pintu

Diketuknya lagi pintu itu pelan

"ini aku"

Ia baru mengingat pesan Hali pada orang didalam untuk tidak membuka pintu jika tidak ada suara, ya, bagaimana ia bisa lupa pesan kakaknya? Apakah seburuk itu dia sebagai adik sampai perkataan yang belum lewat sehari saja ia bisa lupa?

Perlahan pintu terbuka, Solar masuk tanpa melirik siapa yang membuka pintu atau sekedar mengucapkan selamat datang, setidaknya ia kembali dengan selamat kan? tak seperti 'yang lain'

"Solar, akhirnya kau--"

Sambutan Lisa terhenti, tepatnya dihentikan sendiri olehnya yang melihat tubuh Solar penuh warna kontras di baju putih yang ia pakai.

Ia masih menahan pintu menunggu sesorang setelah Solar tapi orang itu tak kunjung datang

Dapat ia rasakan perasaannya gundah, seakan tau hal buruk sudah terjadi

"Solar, apa yang terjadi?", sapa Gempa khawatir langsung mendekati sang adik

Namun Solar tak menghiraukan semua mata yang menatapnya. Ia hanya fokus menuju Ice yang menenggelamkan wajahnya di lutut, meringkuk dalam diam menahan sakitnya

Surai putih yang tertutup topi berlambang cahaya itu berjongkok dan bertumpu pada satu lutut di depan Ice

Diambilnya alat suntik dan obat dari dalam sakunya, ia mulai memindahkan penenang ke dalam syringe. Setelah selesai, ia memegang tangan Ice yang basah oleh keringat dinginnya

Semua orang hanya menatap panik pada Solar yang sama sekali tak berekpresi bagaikan robot

Apa yang sudah terjadi?, batin mereka berbarengan

Solar selesai mengobati Ice, reaksinya akan segera muncul ditandai dengan hilangnya rasa sakit pasien, ia tau betul itu

Dengan putus asa masih dengan raut wajah tanpa emosi, elemental keenam itu terduduk. Bersender di dinding baja meluruskan kaki dan tangannya di sebelah Ice sama seperti posisi orang yang sedang istirahat setelah perjalanan panjang

Gempa yang daritadi membatu kini mendekat, memeriksa keadaan Ice yang masih menyesuaikan diri pada obat dalam tubuhnya

Lalu ia beralih pada adik silvernya

"Solar, katakan padaku apa yang terjadi? Dimana kak Hali dan kak Taufan?", tanya Gempa memegang kedua bahu Solar

"..."

Solar masih diam, tak berniat menjawab pertanyaan yang begitu menyakitkan untuk ia jawab

"Lar, apa yang terjadi?"

Mata Solar kini menatap manik amber milik Gempa, perasaan sakit itu kembali muncul di saat ia merasakan kekhawatiran yang terlukis jelas di wajah kakak ketiganya itu

"Kak Solar, kak Hali dan kak Taufan dimana?", tanya Thorn mengulang

Lisa dan Yuna ikut merapat, menatap anak dan kakak mereka yang selalu ceria dan terkadang jahil kini sangat rapuh seakan telah melewati badai besar yang menghancurkan emosinya berkeping-keping

Boboiboy Elemental ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang