Battle

872 93 18
                                    

"Menyerah saja kau Amato! Kau pikir dengan hanya sendiri kau bisa menang?"

"Dan wow, kau punya banyak anak juga ya, istri yang cantik pula, bagaimana kalau mereka juga..."

"Jangan berani kalian menyentuh mereka!!!"

"Hahaha, kalau kami tidak mau bagaimana?"

"..."

"Kau yang mencari masalah lebih dulu dan sekarang kau tidak bisa kemana-mana! akan kami pastikan kau menyesal sudah mengusik kami!"

"Kelompok kalian sudah banyak memakan korban, sudah tugasku untuk memusnahkannya!"

"Hahahahha, kau masih bergumam memusnahkan kami? Kau tidak liat siapa yang berkuasa sekarang? Kami bisa saja membunuhmu dan keluargamu sekaligus!"

"..."

Amato sedikit gentar mendengar pria itu, di satu sisi ia tidak mungkin menang melawan belasan orang di hadapannya dengan luka seperti itu tapi disisi lain ada keluarganya yang dalam bahaya. Ia tau betul jika ia menyerahkan diri belum tentu keluarganya akan dilepaskan begitu saja. Dengan mata yang masih siaga terlihat jelas hati dan otaknya sedang berpikir keras mencari cara untuk keluar dari situasi ini.

"Cepatlah serahkan dirimu! Kalau tidak kami akan melepas tembakan sekarang!"

Amato membatu, bagai sebuah penyelesaian soal fisika, segala peluang dan akibat sedang berputar di otaknya yang berusaha tenang

Dorr

"Arghhh"

...

"Thornnn!!!"

Semua orang terserang syok saat pemimpin mafia itu menembak tepat di lengan Thorn yang berdiri di depan lorong tempat Amato datang tadi, sepertinya dia baru muncul sehingga mafia itu refleks menembaknya

"Arghhh, sakit kak!!!"

Lisa dan anak-anak segera menghampiri Thorn yang tersungkur menahan rasa sakit dilengannya

"Thorn!!"

"Bhahaha, maaf nak paman tidak sengaja"

"Beraninya kalian!!", bentak Amato murka

" Hey, tenanglah Amato. Kehilangan seorang lagi anak tidak masalah kan?",kini sebuah senyum licik terukir di wajah pria itu. Di amatinya ekspresi Amato yang masih memproses kalimatnya sebelum sang lawan menoleh dan mengecek 'orang yang hilang' dari keluarganya

Hali, Taufan? Dimana mereka?,  batinnya

"Mereka mungkin sudah di neraka bung!"

Seperti sebuah petir yang menggelegar, tubuh Amato seperti kehilangan penyangga untuk berdiri, bahkan tangan yang memegang pistol telah bergetar mengetahui tuannya yang gundah

Sebagai seorang ayah tentu saja ia panik luar biasa mengetahui anak pertama dan kedua keluar dari jangkauan apalagi seorang musuh yang memberitahunya

Sementara itu, merasa berhasil menjatuhkan mental Amato, para mafia itu mengambil kesempatan dalam kepanikan semua orang. Seorang laki-laki yang berada dibarisan tengah berlari secepat kilat dan sialnya dia menjangkau Solar yang lengah karena fokus pada Thorn

"Hey, lepaskan aku!!!"

"Solar!!", teriak Gempa melihat adiknya disandra

" Hahaha, baguss!"

"Ayo Amato, kemenangan sudah ada di tangan kami! Menyerah saja kalau kau tidak mau keluargamu musnah disini!"

Sial!!

Boboiboy Elemental ~Donde viven las historias. Descúbrelo ahora