Salah Paham

878 81 2
                                    

Kreet

"Uhh ini kak Ice ama kak Thorn pasti. Kakak, mana es krimku?? Kalian kan baru keluar...", rengekan Yuna terhenti saat melihat Ice dihadapannya dengan ekspresi dingin tak tertebak.

...

" K-kakak kenapa?"

"..."

Pertanyaan Yuna membuat Gempa, Taufan, dan Blaze yang sedang melakukan kegiatan mereka di ruang tamu dan daput menoleh penasaran pada Ice sebelum satu persatu mendekat.

"Ice, apa yang terjadi?", Gempa

"Wajahmu kenapa?", Blaze

"Siapa yang melakukannya?", Taufan

" Tidak penting"

"Tidak penting apanya? Kau berkelahi ya?", Gempa

" Sudah kubilang tidak penting", Ice beranjak pergi dari kerumunan tanpa peduli pertanyaan kakak-kakaknya yang khawatir melihat wajah Ice yang babak belur itu. Mereka bisa merasakan dengan jelas Ice sedang tidak mood sama sekali saat ini. Dengan langkah lemas Ice menaiki tangga menuju kamar tanpa menyadari Hali sedang turun sambil memperhatikannya yang menerawang.

Brukk

...

"Maaf kak"

"Kau kenapa?"

"Bukan apa-apa"

"Wajahmu babak belur begitu masih bilang gapapa, kau pikir kami buta apa?", Taufan memotong dari bawah tangga.

"..."

"Ayo bilang kau kenapa?"

"...berkelahi"

"Dengan siapa?"

"...bungsu", Ice beranjak menaiki tangga dengan perasaan kesal yang kembali ia rasakan saat menyebut 'musuh'-nya.

" Eh tunggu, Ice!", Blaze menyusul.

Semua elemental dan Yuna masih terdiam mencerna perkataan Ice sampai terbesit nama Thorn di pikiran masing-masing.

" Dia berkelahi sama Thorn?", Hali

"Tidak mungkin kak, emang ada masalah apa sampai harus bertengkar?", Gempa

" Tapi siapa lagi 'bungsu' kalau bukan Yuna sama Thorn", Taufan menganalisis.

"Tadi Ice keluar dengan Thorn kan?", Hali

"Iya kak, Yuna liat mereka pergi bareng kok, tapi tadi mereka baik-baik aja", Yuna

"...Thorn mana?"

"Tuh anak belum pulang kak, aku akan menelponnya", Taufan

"Aku pulang"

Semua orang serentak menoleh pada sumber suara yang ditunggu. Penampakan Thorn yang juga babak belur walau tak separah Ice berhasil menjawab pertanyaan mereka.

"Thorn? Kamu sama Ice berkelahi ya?", tanya Gempa mengawali.

"...iya kak"

"Kalian punya masalah apa sih? Apa harus berkelahi begini?"

"...maaf kak Taufan, aku..."

"..."

"Aku yang salah"

"Jelaskan apa masalah kalian!"

"Taufan, cukup. Thorn, kembalilah kekamar dan obati lukamu dulu"

"...", Thorn tak menjawab. Ia hanya menaiki satu persatu tangga dengan langkah yang diseret meninggalkan misteri bagi Yuna dan Trio Elemen yang tengah menebak-nebak di bawah tangga.

Boboiboy Elemental ~Where stories live. Discover now