Pesona CEO muda

839 85 24
                                    

Mobil Toyota New Venturer hitam itu berhenti di sebuah garis parkir yang mereka cari. Setelah sekitar 10 menit mencari celah untuk memarkir  akhirnya mereka bisa menemukan satu tempat ditengah kerumunan mobil yang menumpuk ini.

Dalam sekejap, penghuni mobil itu menyeruak keluar bersama sang pengemudi.

Jan dan kelima elemental, ya, mereka sudah tiba di destinasi terakhir untuk hari ini. Setelah berjam-jam menghabiskan waktu di wahana bermain juga makan dan berbelanja, saat yang mereka tunggu akhirnya datang juga.

Kelima manik berwarna senada dengan attire masing-masing menatap lekat pada gedung yang menjulang tinggi di depan mereka.

Rasanya agak mustahil bisa masuk kesana, tapi kini percaya atau tidak mereka melangkah masuk ke tempat dimana sang kakak atau adik berada. Untuk pertama kalinya pemandangan dalam gedung dapat dilihat langsung saat selama ini mereka hanya mengetahui eksterior agensi besar itu.

Sekitar 8 orang security menyambut kedatangan mereka sebelum memasuki area internal konser di aula gedung yang ajaibnya teramat sangat besar ini.

Ternyata agensi ini memiliki 4 gedung terpisah, walaupun yang bisa dilihat dari depan hanya satu namun dibelakang bangunan utama terdapat 3 gedung yang berbentuk melingkar.

Di tengah space keempat bangunan itulah stadion konser berada. Tempat berupa panggung luas dengan banyak kursi penonton yang telah disiapkan. Mungkin karena disiapkan untuk latihan atau eliminasi trainee, memiliki tempat tersendiri akan lebih leluasa bagi mereka.

Itu sebabnya walaupun berupa acara indoor, tapi tetap bisa menampung banyak peserta layaknya stadion yang berdiri sendiri.

Manik para elemental seperti berkilau takjub dengan setiap sudut megah yang nampak selama perjalanan menuju aula, mereka semakin yakin agensi ini layak disebut agensi terbesar dan terbaik di dunia hiburan.

Sebelum memutuskan ke kursi penonton, Jan memberi gestur berhenti dengan tangannya sembari memantau sekitar. Matanya mencari sosok yang biasanya sudah mereka temui tapi malah belum juga muncul.

"Kenapa kita ngga duduk paman?", tanya Taufan tak sabar.

" Ayo kita duduk paling depan!!", ucap Thorn bersemangat di tengah hiruk pikuk aula.

"Tempat duduk kita memang paling depan, kursi nomor 5-10. Tapi tunggu sebentar, kita harus--"

"Kak!!"

Mereka serentak menoleh pada sumber suara yang mendekat dengan semangat.

Blaze, ya, orang yang dicari sang paman akhirnya muncul. Dengan semangat ia menghampiri dan langsung menyerang Taufan dengan pelukan yang erat hingga manik safir hampir terjatuh karenanya.

"Blaze!! / kak Blaze!!"

"Akhirnya kalian datang juga!! Aku udah nungguin kalian dari tadi tau ga", cerca si manik oranye tanpa basa-basi.

Taufan tertawa, dibalasnya pelukan Blaze sambil melepas kerinduan yang ia rasakan.

Setelah beberapa saat, pelukannya terhadap Taufan ia lepas dan Blaze beranjak memeluk Gempa, Ice, Solar, dan Thorn dengan bahagia.

" Paman, makasi ya udah pesankan tiket untuk mereka", ucap Blaze setelah selesai memeluk satu persatu saudaranya.

Jan tersenyum, "Iya sama-sama, gimana persiapanmu? Ga gerogi kan?"

"Hehe, ngga kok. Buat apa Grogi?", jawab Blaze menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Wah wah!! Lihat adikku yang satu ini, makan apa kau bisa jadi seganteng ini ha?!", canda Taufan dengan senyum lebarnya.

"Iya, kau terlihat keren Blaze", timpal Gempa.

Tentu saja kesan mereka akan sulit disembunyikan, Blaze terlihat sangat berbeda dari yang biasa mereka lihat.

Jika biasanya Blaze akan memakai baju longgar dengan rompi oranye juga topi dinosaurusnya yang mengarah ke atas, kini auranya terasa seperti aura CEO muda dengan setelan jas abu-abu gelap bersama kemeja senada dan sepatu pantofel.

Rambut dengan sedikit surai putihnya disisir kesamping membuat ketampanannya nampak lebih kuat.

Beberapa alat berkabel terpasang dibalik jasnya juga mic yang dipasang di pipinya untuk keperluan perform.

" Aku tau aku ganteng, jadi jangan terpesona gitu yah kakak dan adikku", ucapnya sambil berkacak pinggang.

"Untung aku ga bilang apa-apa", Ice, dengan ekspresi datar bercampur malasnya akhirnya membuka mulut.

" Heleh, kau pasti juga mau bilang aku keren kan Ice? Ga usah malu-malu lah"

"Ngga tuh"

"Kak Blaze emang keren banget deh kak, Thorn bangga liatnya", ucap Thorn dengan mata berbinar.

" Hehe kan?! Kamu emang adikku yang pengertian deh Thorn"

"Eh Blaze, kamu tampil yang bagus ya, biar kakak videoin biar ayah dan ibu bisa liat nanti"

"Siap kak, aku udah latihan yang bener kok"

"Semangat Blaze, kakak sangat ga sabar melihat penampilanmu", ucap Gempa dengan senyum hangatnya yang disusul hormat ala tentara oleh sang adik.

" Ay ay kak Gem!"

Beberapa saat kemudian, Blaze dipanggil oleh staff untuk bersiap di belakang panggung karena ia akan tampil di urutan ketiga setelah rapper favoritnya dan seorang soloist wanita yang sangat populer.

Jan dan elemental pun menuju tempat duduk mereka dan mulai menonton setiap penampilan dengan semangat.

Hingga, saat yang di tunggu telah tiba. Nama Blaze dipanggil sebagai salah satu trainee agensi yang dipublikasikan perdana dalam rangka hari spesial ulang tahun V Entertainment.

Lampu sorot panggung membuat efek glitch seraya suara host tengah memberitahu penonton tentang penampilan selanjutnya.

Seketika sorak-sorai bergema tak kalah dari saat sang rapper dan soloist tadi tampil. Jan, Taufan dan adik-adiknya sedikit heran juga dengan antusiasme penonton namun pikiran mereka kembali terfokus saat stadion mulai gelap tanda musik sudah akan mulai.

Lampu sorot kini berfokus pada back dancer wanita yang mengerumuni seorang laki-laki. Musik pembuka beralun hingga detik berikutnya suara unik nan indah dan beat yang catchy membuat para penonton terdiam.

(Silahkan lihat video dibawah ya guys, ini adalah gambaran Blaze saat perform)


________

Author's note

Gimana nih penampilan Blaze? Author bisa merasakan kegantengan yang hakiki deh. Pokonya author fans pertamamu Blaze😭.

Jangan lupa vote dan komen yang banyak yah❤❤

Boboiboy Elemental ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang