Busy Wishy

770 89 13
                                    

Iris mata yang dikelilingi lingkar hitam itu memutar malas setelah melihat angka di jam tangannya.

Sudah jam 6.30 lebih tapi orang yang ditunggu belum juga muncul, bahkan sarapan saja dilewatkan olehnya.

Dengan wajah sedikit kesal, pemuda berambut brunette itu beranjak menaiki tangga dimana kamar saudaranya berada.

"Ice!! Cepetan! Udah jam berapa nih kau belum siap juga!"

Namun belum sempat mencapai setengah perjalanan di tangga, seseorang beriris amber keluar dari kamar yang ia tuju.

"Kak Taufan"

"Dimana Ice? Dia mau kita semua telat apa!"

"Shhh kak, sepertinya Ice sakit", ucap Gempa sambil memberi sinyal senyap

Secara refleks, Taufan menghentikan langkahnya mendengar ucapan Gempa. Dalam sekejap ia kembali berjalan dengan cepat untuk memeriksa Ice, ia memasuki kamar dengan hati-hati agar tidak berisik dan mengganggu sang adik yang masih terlihat tidur.

Memang benar ia merasa tangannya sangat panas saat menyentuh dahi Ice, keringat membanjiri dahi dan tubuhnya hingga membuat baju kaos putih berhias corak biru itu ikut basah karenanya.

"Huhh, demamnya tinggi sekali", keluh Taufan bergumam

" Kakak pergi kesekolah aja, aku akan telpon wali kelas untuk izin absen hari ini", ucap Gempa dibarengi Taufan yang menoleh.

"Kamu yakin?"

"Iya kak, lagipula kelasku hari ini hanya praktek olahraga kok"

Taufan menghela nafas, "Yaudah, kamu ganti baju dulu. Kakak serahkan padamu ya"

"Iya kak, tenang aja", jawab Gempa seraya sebuah senyuman terukir di wajahnya.

Taufan, Solar, dan Thorn memutuskan untuk berangkat sekolah tanpa Gempa dan Ice.

Setelah sekitar 20 menit berjalan menuju sekolah dengan terburu-buru akhirnya mereka sampai semenit sebelum telat jam masuk.

Susah payah mereka mencari jalan pintas untuk memasuki kelas agar tidak ketahuan Yaya yang sedang berjaga di gerbang depan, kalau tidak sudah tentu setidaknya mereka akan dihukum membersihkan halaman atau toilet nanti.

____

Setelah pulang sekolah, Solar dan Thorn langsung pulang sementara Taufan ditemani oleh Gopal dan Fang pergi ke rumah sakit untuk menggantikan Lisa.

Ya, sudah sebulan semenjak Amato dan Hali dirawat di rumah sakit. Amato masih dalam tahap penyembuhan dan untuk sementara sampai kondisinya benar-benar pulih ia harus istirahat total dari pekerjaan apapun.

Sementara Hali, ia dinyatakan koma sampai waktu yang tak pasti. Dokter sebenarnya sudah menyarankan pada Lisa untuk merelakan anak sulungnya karena kemungkinan hidup yang teramat kecil.

Namun sebuah jawaban 'tidak' yang penuh keyakinan selalu membuat para dokter itu tak mampu membujuknya. Mereka cukup mengerti itu, lagipula ibu mana yang rela ditinggal satupun anaknya kan?

Semenjak sebulan penuh juga Lisa dan Taufan bergantian menjaga Amato dan Hali di rumah sakit.

____

"Hufft, panas banget hari ini", keluh pemilik mata safir pada kedua kawannya yang langsung duduk di sofa kamar rawat.

" Iya lha, terbakar kulitku rasanya", Gopal membarengi

"Eh, kita ga beli makanan loh. Kalian mau makan apa?", Fang

" Hm, gua pengen bubur ayam deh"

"Gua pengen nasi goreng ama mi ayam hehe", sahut Gopal

Boboiboy Elemental ~Where stories live. Discover now