Mysterious guy

652 85 14
                                    

Para bawahan Thorn berdiri dengan mata terbelalak setelah mendapat kabar jika markas telah diserang, sertakan keributan di luar yang mulai terdengar saat pintu dibuka sementara sang bos mereka masih terduduk dengan ekspresi sama terkejutnya.

"Siapa yang menyerang kita?!", tanya Thorn tegas.

Pemuda yang memberitahu mereka terlihat memiliki ekspresi yang teramat panik, peluh membasahi wajahnya membuat keadaan semakin mencekam. Ia mengumpulkan tenaga untuk membuka mulutnya yang entah karena terlalu takut atau syok malah terdiam kaku.

Lia membuyarkan pemuda itu agar cepat bersuara, "Siapa yang menyerang kita?"

"T-TX...TX nyerang kita bos! ba-bahkan Taufan juga ikut datang"

DHEGG

Seperti tersengat listrik, semua manusia yang ada diruangan itu tersentak bersamaan. Terlalu terkejut hingga bisa dirasakan jika nafas mereka berhenti sejenak akan berita penyerangan tiba-tiba ini.

Maksudnya bagaimana mungkin mereka bisa diserang? informasi apapun tentang TR termasuk markas sangat dirahasiakan dan dilarang untuk disebar, jadi bagaimana TX bisa datang kesini?

"Roland, cepat hentikan mereka!", perintah Thorn berusaha untuk tak memikirkan apapun. Untuk saat ini tak penting bagaimana TX bisa tau lokasi markas, mereka harus dihentikan karena jika tidak semuanya akan hancur berantakan.

Roland mengangguk sigap seraya berlari keluar diikuti semua petinggi laki-laki. Sementara Thorn menoleh pada Lia yang masih memfigurkan suasana, "Lia, Jangan diam saja! cepat hubungi anggota kita dimarkas dua, suruh mereka kesini untuk membantu!"

"Baik bos", jawabnya sebelum berlari menuju bagian tembok dimana terdapat 3 telepon kabel berjejer rapi. Ditekannya tombol ketiga telepon itu hingga bunyi memanggil terdengar melalui loudspeaker.

Sang manik emerald setelah mengarahkan anak buahnya kini ia sendiri beranjak menuju sebuah pintu yang menampakan ruangan kecil dengan hanya ada sebuah lemari berukuran sedang dipojok. Ia melangkah maju dan membuka lemari itu, mengeluarkan satu set pakaian serba hitam lengkap dengan topi.

Sebenarnya dulu ia pernah berpikir jika markas ini akan diketahui keberadaannya oleh Taufan, jadi ia menyiapkan ruangan khusus ini dan menyimpan banyak baju set hitam untuk penyamarannya. Karena ia sadar jika sang kakak tau jati dirinya yang sebenarnya, semua rencana yang ia susun bertahun-tahun akan hancur berantakan tanpa membuahkan hasil.

Tapi pemikiran itu hanya sebuah kemungkinan yang lebih kecil dari debu, jika bahkan bukti kriminal tak luput dari kelihaian TR bagaimana bisa keberadaan mereka bisa sampai bocor?

Thorn segera mengganti pakaiannya, menyimpan baju serba hijau miliknya di tempat kosong di bawah lantai yang sudahpun ia buat dulu. Tak lupa sebuah masker dan kacamata hitam ia kenakan selain topi hitam yang membuat penampilannya begitu misterius.

Ia melihat penampilan dirinya sendiri di kaca, lalu mengangguk saat yakin Taufan tak akan bisa mengenalinya.

_____________

"Beraninya kau menyerang kami! apa kau lupa kami sudah membantumu saat itu Taufan?!", gertak Roland pada pemuda dihadapannya.

Ditengah pertarungan yang sengit, ia berhasil menemukan sosok sang pemimpin yang harus menjadi lawannya dan bukan melawan anak buah, tentu saja Taufan sudah merubuhkan banyak orang karena mereka bukan tandingannya sama sekali.

Pemilik manik safir itu tak bergeming pada gertakan lawan, bahkan dengan aura dingin yang sangat pekat ia melangkah maju mendekati Roland membuat sang pemuda sedikit gentar dibuatnya.

"Dimana pemimpin kalian?", tanya Taufan datar, terus melangkah maju.

Roland tersentak, Kenapa aura Taufan sangat menakutkan begini? gawat, bos Thorn masih didalam, kalau Taufan sampai menemukannya habis sudah.

Boboiboy Elemental ~On viuen les histories. Descobreix ara