Trust Issue

1K 75 86
                                    

"Solar"

Orang yang dipanggil mengangkat kepalanya, menatap sang kakak sulung.

"..kau sudah lihat berita yang beredar tentangmu?", tanya Hali. Manik ruby itu menatap tajam pada manik berlian milik Solar.

Tentu saja elemental keenam tidak mengerti dengan apa yang baru saja ditanyakan oleh sang sulung, namun ia sudah terlanjur memiliki firasat buruk pada pembicaraan ini. Solar menggeleng pelan, "Tidak tau"

Ada sedikit jeda sebelum dengan inisiatif sendiri, Taufan mengambil ponsel miliknya untuk kemudian ia cari video yang tersimpan disana lalu mengulurkan ponselnya pada Solar tanpa mengatakan apapun.

Karena penasaran jadi pemilik manik silver memutuskan untuk mengambil ponsel sang kakak, lalu memutar video itu sertakan semua mata tertuju padanya. Menunggu reaksi Solar.
.
.
.
Maniknya membelalak, ponsel ditangannya terjatuh kemeja didepannya. Secara refleks ia berdiri menatap semua manik yang menatapnya tajam seakan ia adalah pencuri.

"Tidak mungkin..itu semua..hanya mimpiku saja! ini tidak mungkin..", ucap Solar tidak terima. Maniknya langsung berkaca karena syok, bahkan tangannya ikut gemetar dan nafasnyapun berubah menjadin pendek.

"Mimpi? Mimpi atau ingatanmu?", bantah Hali ikut berdiri.

"Kak Hali..aku pasti dijebak kak. Tolong dengarkan aku"

"Dengarkan apa lagi? Taufan pernah bilang padaku kalau kau pernah ketahuan pergi ke bar bersama teman-temanmu. Sekarang buktinya sudah sejelas ini dan kau mau membela diri, kau pikir kami percaya Solar?"

"Aku memang pergi, tapi aku tidak pernah menyentuh alkohol sedikitpun--"

"Jadi jelaskan apa maksud video ini! ini kau atau bukan?"

Solar terdiam, tak dapat menjawab pertanyaan Hali secara langsung. Kini bahkan Gempa ikut berdiri dan mendeterminasi Solar dengan tatapan tajamnya.

"Ini memang benar-benar adik kita kak. Iya kan Solar? aku tau ini kau, kau tidak bisa mengelak sama sekali", ucap Gempa dengan suara ditekan.

Solar tersentak akan kalimat yang keluar dari mulut kakak pertama dan ketiga itu, bagaimana bisa? bagaimana ia bisa terlibat dalam skandal seperti ini? bahkan ia belum menjelaskan apapun dan saudaranya sudah menyimpulkannya?

"Tunggu kak. Kita bisa bicarakan hal ini, ada..ada kesalahpahaman.."

Mereka terdiam. Memberi waktu pada Solar untuk bicara.

"Satu minggu yang lalu, aku pergi menemani Anam, Bayu, dan Aditya ke bar dekat taman kota. Aku sudah menolak tapi mereka benar-benar memintaku untuk pergi, jadi..jadi aku menuruti mereka. Sampai disana aku hanya meminum..air..hanya air. Setelah itu.."

Tanpa terasa dalam ketakutan, air mata sudah menetes di pelupuk mata Solar.

"Aku tidak tau apa yang terjadi. Saat aku bangun, aku pikir aku hanya tidur kak. Aku pasti dijebak sampai ada video seperti ini. Aku tidak minum-minum sama sekali kak", bela Solar menggelengkan kepalanya.

Mendengar itu, sontak semua orang mengerutkan alis mereka. Entah apa namun sebenarnya mereka memiliki kepercayaan yang besar pada Solar, tapi disisi lain mereka juga tidak tau harus peraya pada ucapan sang elemental keenam atau pada bukti yang sangat Absolut.

Kini giliran Taufan yang bangkit dari duduknya. "Bukankan kakak melarangmu pergi kesana? lalu kenapa kau melanggarnya?"

Isakan terdengar dari Solar seraya manik silver yang terus mengeluarkan air mata syok dan takut terpaku pada safir milik Taufan. "Maaf..maaf aku tidak mendengarkan kakak"

Boboiboy Elemental ~Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum