Pergi ke Medan Perang

791 78 7
                                    

"Ibuu, liat deh Taufan gangguin Hali terus😭"

"Aduh Taufan kamu jangan bandel dong"

"Engga kok Bu, Taufan cuman mau ajak bang Hali main doang"

"Hali kan lagi nonton tv, kamu main sama Blaze dan Thorn aja ya"

"Ngga mau, masa setiap hari main sama mereka sih, bang Hali ga pernah mau main sama Upan🥺"

"Nanti kalo Hali udh selesai pasti main sama kamu kok😊"

"Hm, udahlah, bang Hali ga asik. Mendingan main sama Solar aja"

"Nah ide bagus, coba deh cari Solar, Ibu lihat dia lagi main kereta api lho"

"Whoww, Solar!! Abang ikut mainnn!!"

____

2.30 AM

"Hali"

Sebuah suara diikuti dengan sentuhan dingin di bahunya membuat mata Hali bergerak berusaha terbuka dan menyesuaikan dengan cahaya lampu kamar. Perlahan mata ruby Hali menangkap sosok ayah yang membangunkannya

"...iya?"

"Li, tolong bantu ayah bangunkan adik-adikmu"

"Hah? Apa yang terjadi?", Hali berusaha mendudukkan diri sambil mengucek matanya

"Nanti ayah jelaskan"

Hali pun dengan mata yang berat beranjak bangun dan menuju kamar saudara elemental untuk membangunkan mereka dibantu Amato. Mereka tentu saja bertanya dibenak masing-masing tentang bangun yang terlalu awal apalagi mereka harus sekolah besok.

Sesaat setelah semua berkumpul di ruang tamu, Amato datang dengan sebuah benda kecil yang jarang ia perlihatkan di area rumah, elemental (kecuali Blaze yang masih ada di dorm pelatihan), Yuna, dan Lisa yang tadi masih menahan kantuk tersentak melihat pistol dan sekantong peluru di tangan Amato

"Mas, sebenarnya ada apa ini?

"Sttt, jangan bicara terlalu keras, mungkin mereka tahu posisi kita", kata Amato dengan suara pelan dan tangan memberi sinyal tenang

"Mereka? Siapa maksud ayah?", Solar

"...dengar! ...ayah dan rekan tim menemukan sebuah markas mafia besar, tapi ada sebuah kesalahpahaman informasi dari salah satu rekan ayah hingga kami menangkap orang yang salah, mereka hanya anggota dan bos mereka yang sebenarnya masih bebas. Ayah rasa dengan penangkapan itu mereka merasa terancam"

"A-apa? Jadi mereka sekarang sedang mengepung kita Yah?", tanya Gempa syok seperti yang lain yang juga membatu mendengar berita mengejutkan ini

"Target mereka adalah ayah, entah untuk balas dendam atau mencari informasi tertentu "

"Jadi sekarang harus bagaimana? Kurasa mereka datang dengan persiapan yang cukup", Hali

" Benar, mereka bersenjata"

"Mas, kalau begitu ini benar-benar bahaya, aku harus memanggil polisi"

"Tunggu Lisa!"

Amato menghentikan Lisa yang hendak meraih telpon rumah untuk memanggil polisi

"Saluran telepon rumah sudah diputus, aku sudah memberi sinyal darurat pada timku. Yang terpenting sekarang adalah kalian, sebelum polisi datang bisa saja kita sudah habis di tangan mereka"

" Lalu harus bagaimana?"

"..."

Sebuah keheningan tercipta sesaat, Amato menatap istri dan anak-anaknya satu persatu seakan dia akan pergi ke medan perang dan tak akan kembali lagi. Setelah memantapkan niatnya, ia menghela nafas yakin

Boboiboy Elemental ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang