CHAPTER 69 : For Lovers Who Hesitate (5)

9.9K 1.2K 120
                                    

"Estelle memberi salam pada Matahari dan Bulan Deandrez, Baginda Raja Damian dan Ratu Arielle." Ellea membungkukkan tubuhnya tiga puluh derajat, kemudian mengangkat sedikit gaunnya dengan anggun, dan kakinya menyilang ke belakang. Salam yang begitu anggun dan sempurna. Baginda Raja dan Ratu melihatnya dengan tatapan bangga.

"Kemarilah, Ell, kau punya sesuatu untukmu." Ratu Arielle tersenyum, kemudian mengizinkan Estelle untuk mendekat.

Mereka duduk di balkon aula Orion yang menghadap ke kebun utama kerajaan. Raja Damian menyesap teh dengan tenang, sementara Ratu Arielle mengeluarkan sebuah kotak perhiasan di depan Ellea.

"Bukalah." titahnya kemudian.

Estelle membuka kotak itu dan mendapati sebuah set perhiasan yang terbuat dari berlian merah. Batu dengan harga selangit yang sangat langka. Ia tahu hal itu karena minggu lalu Frita mengatakan padanya tentang tren berlian merah di kalangan para bangsawan. Batu itu di temukan di dasar laut dan dibawa oleh salah satu pedagang dari benua lain. Estelle juga sempat meminta Nyonya Margareth mencarikannya untuk investasi. Tapi hanya tiga orang yang memiliki berlian merah tersebut: Ratu Arielle, Duchess Quizee, dan Marchioness Rusain. Estelle ingat Nyonya Margaret sampai harus bertengkar dengan Duchess Quizee dan Marchioness Rusain hanya karena kedua orang itu tidak mau menjual berlian merahnya dan akhirnya Estelle menyerah untuk berinvestasi pada benda yang harganya akan sangat mahal itu.

Keluarga kerajaan tidak punya banyak pendukung. Estelle mulai memperhatikan politik saat sadar kalau Octavius punya banyak pengaruh dan pendukung. Estelle Theodore yang asli berasal dari keluarga Count. Meskipun gelarnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan Marquess dan Duke, tapi karena ayah dan ibunya adalah penyihir dan ilmuan sihir yang berjasa memajukan peradaban Deandrez, kekuasaan keluarga Count Theodore dianggap setara dengan keluarga Marquess dan Duke. Itu sebabnya di awal banyak sekali yang mendukung Estelle sebagai putri mahkota.

Namun, itu tidak bertahan lama. Menurut keterangan Frita dan Nyonya Margaret yang menganggap Estelle hilang ingatan saat terjatuh di hari pernikahan, dukungan para bangsawan berubah dan perlahan lenyap. Itu terjadi sejak kematian Count dan Countess Theodore sekitar tujuh tahun yang lalu. Estelle yang belum dewasa dibawah tanggung jawab keluarga kerajaan karena jasa - jasa orang tuanya. Namun, bersamaan dengan itu popularitas Lady Catherine sebagai wanita paling cantik di kerajaan meningkat pesat, sebagai putri Duke Octavius Saac yang juga menjabat sebagai perdana menteri, Catherine menerima banyak dukungan dari bangsawan. Orang - orang pun mulai menganggapnya sebagai calon putri mahkota.

Tapi beberapa bulan setelahnya Raja mengumumkan bahwa Lady Estelle Theodore yang akan bertunangan dengan putra mahkota. Itu adalah titik mula kenapa para bangsawan tidak terlalu menyukai keluarga kerajaan. Akhirnya bangsawan yang mendukung keluarga kerajaan berkurang. Mereka yang berhenti mendukung keluarga kerajaan beralih pada pihak bangsawan penentang keluarga kerajaan, dan pihak netral. Estelle datang dari New York saat hari pernikahan kedua orang itu. Entah bagaimana, dia menjadi Estelle yang sekarang. Itu sebabnya bahkan Duchess Quizee dan Marchioness Rusain yang berada di pihak penentang keluarga kerajaan tidak menghargai Estelle, kecuali hanya untuk formalitas. Tapi, Estelle yakin sekali kalau ada sesuatu yang membuat Raja Damian tidak mengambil Catherine sejak awal sebagai putri mahkota.

"Ellea? Apa kau tidak suka?"

Ucapan Ratu Arielle menyadarkan Estelle dari lamunannya. Dia langsung tersenyum lebar dengan mata yang berbinar - binar. "Tidak. Tidak mungkin aku tidak menyukainya, Ibunda Ratu. Aku hanya terlalu terpesona karena berlian merahnya sangat cantik."

"Syukurlah." Ratu Arielle tersenyum lebar. Wanita itu kemudian memasangkan set kalung dan gelang itu pada Ellea. "Cocok sekali untukmu, Ellea."

"Tapi, aku dengar bahwa berlian merah ini hanya ada tiga set. Satu milik Ibunda Ratu, dua lagi milik Duchess Quizee dan Marchioness Rusain." Ellea menatap kilau berlian merah yang tampak bercahaya itu. "Apa ... kemungkinan ini adalah ...."

"Tidak, putriku." Raja Damian menyela. "Aku memerintahkan mereka berdua menyerahkannya karena kudengar dari Duchess Margaret, katanya kau mencari - cari benda ini. Apa itu benar?"

Estelle terharu. "Kebaikan dan kasih sayang Anda sungguh tak terkira, Baginda."

"Oh iya, soal festival, bagaimana persiapannya?" Ratu Arielle mengalihkan pembicaraan.

"Semua sudah selesai. Yang tersisa hanya pengaturan pesta minum teh sebelum festival saja." Ellea menyesap tehnya.

"Baiklah, kalau begitu kami mohon bantuanmu, ya." Ratu Arielle tersenyum lagi.

"Oh iya, apa kau sudah berbaikan dengan Harry?" Baginda Raja bertanya setelah Estelle hampir - hampir pamit.

Wanita itu cuma tersenyum tipis. "Aku akan bicara dengan Harry lagi nanti, Baginda."

"Kau harus cepat, Ellea. Tidak baik suami istri bertengkar lama - lama." titah sang raja lagi.

"Baik, akan aku ingat pesan Ayahanda Raja. Kalau begitu aku pamit, Baginda Raja dan Ratu."

Sepeninggal Ellea, Ratu Arielle dan Raja Damian saling bertatapan. Mereka melihat Estelle yang menjauh dan kemudian menghilang dibalik belokan koridor. Beberapa pelayan dari aula Orion mengawal Estelle, tapi wanita itu memerintahkan mereka untuk segera kembali. Pikiran Estelle kacau. Dia bertanya - tanya alasan baginda raja dan ratu memberikan set berlian merah yang mahal. Ia juga sedang menduga - duga apa yang terjadi. Tapi petunjuk yang Estelle miliki tidak banyak. Apalagi dia juga tidak tahu bagaimana Estelle Theodore yang asli hidup selama ini. Pasti ada hal yang tidak ia ketahui. Selama ini dia hanya sibuk mengurusi percintaan bodohnya dengan Harry dan tidak menyadari keanehan pada Raja Damian dan Ratu. Padahal, kalau melihat kondisi politik dan dukungan bangsawan terhadap keluarga kerajaan, jelas itu bermasalah.

"Di cerita aslinya, Octavius Saac tidak mati. Tapi, apakah semuanya berakhir damai seperti ending yang tertulis di dalam naskah?" Estelle terus berjalan ke arah kebun sambil memikirkan semua kemungkinan.

Saat sadar, wanita itu sudah berjalan terlalu jauh di tengah kebun utama aula Orion. Dia memutuskan untuk memikirkan Raja dan Ratu nanti. Sekarang ia hanya harus memikirkan cara mengungkap kejahatan Catherine. Tapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi. Ellea baru saja selesai menghadap Baginda Raja Damian dan Ratu Arielle untuk memastikan bahwa ia akan membantu sang Ratu menyebar undangan pada para gadis bangsawan. Mengadakan pesta minum teh sebelum festival, sekaligus mencari dayang yang bersedia melayani Catherine. Di tengah rerumputan luas itu Putri Mahkota berdiri di bawah pohon ek, netranya fokus pada sosok yang belakangan ini sangat ia rindukan.

Dari kejauhan manik karamel Ellea menangkap gambaran Harry yang gagah berani dengan setelan baju besi, terselip sebuah pertanyaan, mau kemana Harry dengan pakaian seperti itu?

"Estelle Theodore!"

Detik berikutnya jantung Ellea hampir berhenti berdetak, tepat saat teriakan kuat itu menyapa gendang telinganya.

"Berlututlah, kau dituntut atas pengkhianatan terhadap Putra Mahkota!

Bola mata karamel itu terbelalak sempurna, apa yang sudah terjadi selama aku tidak ada? Setelah kematian Octavius, jangan bilang kalau ini adalah ... giliranku?!

◇•◇•◇

Note: untuk beli coin lebih murah kalian bisa ke website www.karyakarsa.com (koin di web tidak kena pajak playstore 30%). Setelahnya kalian bisa langsung klik link ini https://karyakarsa.com/bluebellsberry/series/who-made-me-a-princess

com/bluebellsberry/series/who-made-me-a-princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who Made Me A Princess? [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang