CHAPTER 79: Lean On Me (5)

7K 771 176
                                    

Pusat kota yang ramai, semakin ramai. Prajurit - prajurit kerajaan yang berjaga di setiap titik membuat rakyat kesulitan beraktivitas seperti semula. Poster - poster di tempel di seluruh jalanan ibu kota. Itu adalah lukisan wajah Zrielka dan Estelle. Wajah Putri Mahkota tidak pernah di publikasikan kepada publik, meskipun begitu, para bangsawan yang pernah mengadakan pesta minum teh, dan beberapa Nyonya rumah yang pernah bertemu langsung dengan Estelle jelas mengenal wajah itu. 

Karenanya gosip langsung tersebar dan seluruh ibukota gempar hanya dalam waktu beberapa jam saja. Berita yang seperti virus mematikan itu pun sampai kepada para rakyat biasa. Mereka mempertanyakan alasan penangkapan, dan karena Zrielka cukup terkenal sebagai salah satu kandidat penyihir terbaik yang akan memimpin menara sihir, gosip baru pun tercipta: Putri Mahkota kabur dengan calon ketua menara sihir!

Zrielka mencabut kasar salah satu poster yang tertempel di dinding dekat pasar, ia meremasnya menjadi bulatan kecil yang tak beraturan. Tadi, setelah mengamankan Putri Mahkota di rumah pohon, kemudian melindungi rumah pohonnya dengan sihir samaran, Zrielka izin untuk pergi ke pusat kota dan membeli beberapa perlengkapan. 

Sebenarnya bukan hanya itu tujuannya. Ia harus pergi ke perpustakaan kerajaan dan juga menara sihir. Di sana ada Albern Weizz yang merupakan orang kepercayaan Zrielka sekaligus salah satu dari tujuh penyihir terkuat di benua. Berbeda dengan Zrielka yang selalu kabur dari sorotan dan bahkan pernah menolak posisi ketua menara sihir, Albern yang berasal dari keluarga Marquess Weizz berbakat dan punya kekuasaan, sehingga tidak sulit baginya terdaftar sebagai penyihir menara sihir dan langsung punya posisi yang mumpuni.

"Wah, buronan ini datang mencariku juga akhirnya." Albern tertawa begitu Zrielka melompat dari jendela dan menerobos masuk ke ruang kerjanya di salah satu tempat tertinggi di menara sihir. "Apa yang kau lakukan dengan Yang Mulia Putri? Apa kau sekarang sudah gila dan menerkamnya?"

"Tutup mulutmu!" Zrielka berdecak.

Melihat wajah serius Zrielka, Albern terdiam. Dia berhenti bercanda. "Ada apa? Apa istana sedang kacau?"

"Lebih buruk dari pada itu." Zrielka menghela napas. "Ngomong - ngomong aku mau tanya sesuatu."

Albern tersenyum, "Kalau begitu hari ini kau punya waktu untuk minum teh denganku, kan, Buronan tampan?"

"Aaahhkk! Jangan sentuh aku!" Zrielka mendadak merinding. "Orientasi seksualku masih normal! Aku belum suka laki - laki!"

"Ayolah, kau itu sangat tampan, Sayang!"

"Albern, berhenti atau aku adukan sikapmu ini pada Tuan Marquees!"

Albern langsung tertawa. "Baik ... baik... aku berhenti."

Zrielka duduk di salah satu meja tamu yang tersedia. Seorang pelayan pria yang tampak kemayu dan punya wajah cantik masuk ke dalam. Dengan anggun pria itu menuangkan teh untuk Zrielka dan Albern, serta membawakan camilan.

"Silakan panggil saya lagi kalau Anda berdua membutuhkan sesuatu." ia pergi dengan lembut dan sedikit malu - malu.

Sebelah alis Zrielka terangkat. Albern adalah penyuka sesama jenis. Marchioness Weizz pingsan dan langsung sakit selama dua minggu setelah mengetahui kenyataan itu. Sementara Tuan Marquess yang keras hampir membunuhnya. Alasan kenapa Albern Weizz, penyihir berbakat yang terkenal dingin dan sulit di dekati bisa akrab dengan Zrielka adalah karena pria itu sudah membantu Albern menjelaskan kepada kedua orang tuanya. Menemaninya melalui banyak pertentangan, serta membantu Marquess menghilangkan rumor - rumor yang ada. 

Padahal tadinya Albern mendekati Zrielka yang tampan dan imut di akademi sihir Gerrard untuk dijadikan salah satu pacarnya. Zrielka hanya anak asuh Count Theodore yang sudah mati. Tidak ada yang memperhatikannya sejak kematian Count dan Countess, bahkan putri mereka waktu itu di bawah tanggung jawab istana. Albern pikir, karena butuh uang dan harus bertahan di Gerrard, Zrielka akan menurut dan menjadi peliharaan yang sangat manis. Tapi rupanya Albern salah. Zrielka yang terlihat seperti anak anjing itu ternyata serigala pemangsa. Dan seiring waktu berlalu, keduanya menjadi sahabat.

"Jangan khawatir, aku sudah tidak melakukan itu! Anak itu tidak mendapat paksaan. Kami jatuh saling cinta satu sama lain." jelas Albern dengan berbunga - bunga, sementara Zrielka bergidik ngeri dan setengah jijik.

"Nah, buang jauh - jauh ekspresimu itu. Sekarang katakan apa yang terjadi, dan bagaimana aku bisa membantumu?" Albern tersenyum miring.

Dia terlihat sebagai penyihir handal yang mempesona sekarang. Andai dia pria dengan orientasi seksual yang normal, sudah pasti banyak putri bangsawan yang siap untuk di jadikan istri dari seolah Albern Weizz. Karena meskipun hanya putra kedua dan bukan orang yang akan meneruskan gelar Marquess, masa depan Albern sangat cerah sebagai penyihir hebat.

"Kau ingat Catherine Sillian?" Zrielka menatap lurus mata sejernih safir milik Albern. "Lima tahun setelah kita lulus, Gerrard tidak pernah punya bibit unggul calon penyihir hebat. Tapi di tahun itu ... Catherine Sillian lulus sebagai penyihir muda terbaik."

Ya, biasanya orang jenius itu kalau brengsek keterlaluan, kan?

****

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya ...

Hai Berries, long time no see~ yang udah nggak sabar baca lanjutannya bisa main ke Karya Karsa ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PENGUMUMAN: karena sekarang KK menggunakan coin, kalian bisa beli via WEBSITE karyakarsa.com untuk harga coin yang TIDAK KENA PAJAK dan LEBIH MURAH. Yang mau LEBIH MURAH dari harga KK (khusus paketan, beli semua bab) bisa DM ke IG @bluebellsberry ya...

 Yang mau LEBIH MURAH dari harga KK (khusus paketan, beli semua bab) bisa DM ke IG @bluebellsberry ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Who Made Me A Princess? [On Revision]Where stories live. Discover now